Pemotor Indonesia Lebih Beruntung Dibandingkan di Swiss

Ilustrasi pengendara sepeda motor.
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA –Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, banyak warga yang memilih berkendara mengunakan sepeda motor, dibandingkan memanfaatkan angkutan umum dan kendaraan lainnya. Jenis motor yang dipakai pun beragam, mulai dari skuter matik, sport, sampai yang berkapasitas mesin besar dan punya suara menggelegar.

Kecelakaan Tragis di Jalan Daan Mogot, Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Sepeda Motor

Terkait berkendara sepeda motor, rupaya warga Indonesia lebih beruntung daripada orang-orang di Swiss. Sebab, pemerintah di sana berencana untuk melarang penggunaan sepeda motor, terutama di area pegunungan yang masih berhawa sejuk.

Salah seorang anggota dewan di Swiss, Gabriela Suter menyebut sepeda motor yang dilarang untuk melintas atau naik ke wilayah dataran tinggi di Swiss, adalah yang menghasilkan polusi suara di atas 95 desibel.

Momen Kocak Pemotor Salah Belok Malah Masuk Rumah Orang, Netizen: Langsung Mampir

"Khususnya pada akhir pekan musim panas, meningkatnya pengguna sepeda motor yang berkendara dengan kecepatan tinggi, dan saat melakukan pengereman menjadi gangguan ketenangan di Pegunungan Alpen," ujarya seperti dikutip dari Visordown, Rabu 8 Juli 2020.

Baca juga: Mobil Amerika Klasik Ini Dibanderol Rp290 Jutaan, Ada Tapinya

Kasus Pelemparan Batu ke Bus Transjakarta di Lenteng Agung Berakhir Damai, Pelaku Diminta Ganti Rugi Rp13 Juta

Suter menyebut, motor yang terlalu panas dan memiliki suara bising merupakan gangguan besar, terutam di jalur pegunungn di Prealps dan Alpen. Langkah ini, diakuinya mengikuti program pelarangn yang sudh berlaku lebih dulu di Austria.

"Kebisingn akan mengganggu kenyamanan manusia dan alam. Maka di Swiss harus ada larangan melintas di area pegunungan," paparnya.

Meski demikian, rencana tersebut mendapat pertentangan dan kritik keras dari komunitas pengendara sepeda motor di Swiss, serta salah seorang anggota Parlemen bernama Walter Wobmann.

Bahkan, Wobmann mengajak para pehobi otomotif terutama kendaraan bermotor roda dua untuk bergerak bersama menentang rencana kebijakan tersebut. Dia mengatakan, bahwa dibutuhkan kekompakan untuk membuat rencana tersebut dibatalkan.

Ilustrasi olah TKP kecelakaan di Jakarta

Detik-detik Mobil Pikap Lawan Arus di Lenteng Agung Tabrak Pemotor Mau Kondangan, Bayi 6 Bulan Tewas

Sopir mobil pikap terseut kabur usai kejadian.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024