Sejarah Sepeda Brompton: Gereja Tempat Mata-mata Rusia Kopdar
- Pixabay
VIVA – Nama sepeda Brompton kembali jadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia. Jika sebelumnya sepeda itu dikaitkan dengan kasus penyelundupan, kali ini alat transportasi itu jadi andalan mereka yang ingin menghabiskan masa normal baru dengan berolahraga.
Harga sepeda Brompton tidak murah, versi standarnya bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah. Keunggulannya banyak, mulai dari mudah dilipat hingga bisa dibawa ke dalam mobil.
Awalnya, merek Brompton tersebar luas di Indonesia pasca ditemukannya muatan ilegal di dalam pesawat Garuda Indonesia yang datang dari luar negeri. Sepeda tersebut disebut-sebut adalah milik mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Ashkara.
Sejarah sepeda Brompton
Dilansir VIVA Otomotif dari Guardian, Kamis 2 Juli 2020, merek Brompton diciptakan oleh pria Inggris bernama Andrew Ritchie, pada 1976. Awalnya, ia hanya bekerja sebagai seorang penata taman.
Andrew memiliki ketertarikan dengan sepeda, khususnya model yang bisa dilipat. Saat senggang, ia mulai merancang model sepeda yang ergonomis dan mudah untuk dibawa. Butuh lima tahun sebelum ia akhirnya masuk ke dalam proses produksi dengan skala yang cukup besar.
Namun, empat tahun kemudian ia kembali terjun ke bisnis itu, kali ini dengan dukungan modal yang besar. Dalam waktu 10 tahun, kapasitas produksi yang tadinya hanya 6.000 unit per tahun naik menjadi 40 ribu unit.
Asal nama sepeda Brompton
Biasanya, perancang menggunakan nama sendiri untuk hasil ciptaannya. Tapi, Andrew justru tertarik memakai nama gereja di Inggris. Tempat ibadah itu adalah Gereja Brompton Oratory, yang dibangun pada 1880. Dalam waktu 4 tahun, pengerjaannya selesai dan hingga kini masih berdiri tegak.
Alasan Andrew memakai nama gereja itu, adalah karena bangunan itu adalah pemandangan yang pertama terlihat saat ia melihat ke luar jendela apartemennya. Uniknya, dikutip dari Londonist, salah satu pilar gereja itu pada zaman dulu sering jadi tempat janjian atau kopdar mata-mata Rusia untuk saling bertukar informasi rahasia.
Baca juga:Â Istimewanya Kado Engku Emran Buat Laudya Cynthia Bella