RX-King Laku Ratusan Juta Lagi, Kondisinya Bikin Melongo
- Tangkapan layar Youtube
VIVA – Meski kondisinya bekas pakai, terkadang ada sepeda motor yang harga jualnya lebih mahal dari baru. Hal ini bisa terjadi, apabila model tersebut kembali banyak peminatnya, sementara stok barunya sudah tidak ada lagi.
Namun terkadang, ada beberapa orang yang membeli unit dari diler lalu kemudian menyimpannya selama bertahun-tahun. Alasannya bermacam-macam, mulai dari ingin dijadikan sebagai investasi hingga memang sengaja dibeli untuk dijadikan pajangan semata.
Baca juga: Harga Makin Murah, Mending Beli Ninja 250 SL Baru atau Bekas?
Seperti sepeda motor yang ada di dalam video di bawah ini. Dilansir VIVA Otomotif dari Facebook @Bekakas, Selasa 23 Juni 2020, seorang pria tampak baru saja menyelesaikan transaksi pembelian motor Yamaha RX-King.
Dari kuitansi yang dipajang, tertera bahwa motor tersebut merupakan rakitan 2005. Biasanya, motor yang usianya mencapai 15 tahun kondisinya tidak lagi mulus, namun unit yang dibeli ini tampak sangat kinclong.
Bahkan, bodi motor masih dibalut dengan plastik tipis, mirip seperti motor yang baru dikirim dari pabrik ke diler. Demikian pula dengan knalpot, suspensi dan batok lampu. Sang perekam video menyebutkan, bahwa kondisi motor benar-benar baru.
“Terjual RX-King brand new,” ujar pria dalam video tersebut.
Mengenai harga, kuda besi yang sempat tenar di masanya itu laku dengan harga Rp135 juta. Ini adalah kesekian kalinya, RX-King ditawarkan dengan banderol ratusan juta rupiah.
Sebelumnya, seorang pedagang RX-King di bilangan Jakarta Utara, Arif mengatakan, ia pernah melakukan transaksi dengan seorang kolektor yang bermukim di Medan, Sumatra Utara, bernama Sabar Napitupulu.
“Harganya Rp150 juta, saya enggak ambil untung. Sabar enggak nawar, jadi yang dibilang sultan ya dia itu lah. Nanti motor saya bawa dulu dan dihidupkan, karena sejak awal enggak pernah dihidupkan mesinnya,” jelasnya beberapa waktu lalu.
AHM Bongkar Strategi Rahasia Hadapi PPN 12%
Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang akan diberlakukan dalam waktu dekat diakui sebagai tantangan besar bagi berbagai sektor industri.
