Bisa Disekat, Bajaj Disebut Lebih Aman Ketimbang Ojol Saat New Normal
- Ig: Jabotabekinfo
VIVA – Era tatanan kehidupan baru atau new normal di tengah pandemi Virus Corona, perlahan-lahan sudah dijalankan oleh masyarakat Indonesia saat ini. Kegiatan ekonomi maupun sosial dilakukan dengan tetap memenuhi sejumlah protokol kesehatan yang berlaku.
Artinya secara otomatis moda transportasi umum pun harus memenuhi protokol tersebut. Guna memastikan penyebaran COVID-19 itu tidak kembali membludak di era new normal.
Salah satu moda transportasi umum yang jadi andalan warga untuk menjalankan aktivitasnya adalah Ojek, khususnya Ojek Online. Namun, Pengamat Transportasi sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia atau MTI Pusat, Djoko Setijowarno berpendapat lain.
Menurutnya, transportasi umum selain Ojol yang dirasa paling aman digunakan warga Jakarta angkutan roda tiga bernama Bajaj. Sebab, pada moda transportasi itu lebih mudah untuk menerapkan sosial distansing.
“Pada kendaraan bajaj sangat mudah dipasang sekat permanen, sehingga tercipta jarak sosial (social distancing) karena terpisahnya antara ruang penumpang dan ruang pengemudi,” ujar Djoko dikutip dari 100KPJ, Rabu 3 Juni 2020.
Djoko pun menjabarkan, kelebihan bajaj lainnya adalah mampu mengangkut penumpang sekaligus barang. Pengemudi dan penumpang pun terlindung dari cuaca panas maupun hujan.
Baca juga: SIM yang Masa Berlakunya Habis Pada Periode Ini Tak Ditilang Polisi
Karena itu lanjutnya, Pemerintah diminta turun tangan agar Bajaj kembali bisa kembali populer di masyarakat. Mengingat saat ini jumlah armada Bajaj di Ibu Kota khususnya, kian menipis.
Salah satu cara yang bisa dilakukan Pemerintah untuk mempopulerkan lagi Bajaj dengan melonggarkan aturan pembatasan. Agar ruang gerak moda transportasi itu bisa lebih mengakomodir kepentingan warga.
Kemudian, Bajaj bisa pula dibekali dengan argometer dan layanan pemesanan berbasis digital. Maka dengan begitu, ia yakin, Bajaj bakal menjadi primadona baru saat new normal mulai berlaku.
“Sehingga menjadi lebih leluasa layaknya motor (Ojek). Dapat pula diwajibkan dipasangi meteran penghitung ongkos atau argometer, metode pembayaran nontunai, dan penerapan sistem pemesanan secara daring,” kata dia menambahkan.
Pantau berita terkini di VIVA terkait Virus Corona