Jepang Ingin Parkiran Motor Lebih Banyak, Tarifnya Disubsidi
- Young-Machine
VIVA – Berbeda dengan di Indonesia, pengguna sepeda motor di Jepang tidak banyak jumlahnya. Padahal, banyak produsen kuda besi dari negara tersebut.
Bahkan, seperti dilansir dari Young-Machine, Kamis 2 April 2020, di beberapa wilayah di Tokyo jumlah pengguna mobil lebih banyak dari motor.
Salah satu alasannya, yakni karena lahan parkir untuk kendaraan bermotor roda dua tidak sebanyak roda empat. Perusahaan yang menyediakan lahan parkir memilih menyediakan banyak ruang untuk mobil, karena tarif parkirnya bisa menutupi dari biaya operasional.
Sementara, tarif parkir sepeda motor hampir sama murahnya dengan sepeda kayuh. Untuk bisa mendapat subsidi dari pemerintah, pengelola harus menyediakan minimal tempat parkir untuk lima unit sepeda motor.
Namun, kini hal itu akan segera berubah. Pemerintah Jepang memutuskan, untuk memberi subsidi pada pengelola parkir yang menyediakan lahan untuk minimal dua unit motor.
Selain itu, mereka juga mengizinkan beberapa ruang kosong yang ada di parkiran untuk diubah menjadi parkiran sepeda motor. Begitu pula dengan mengubah satu slot parkiran mobil menjadi dua parkiran motor. Dengan demikian, jumlah kuda besi yang bisa ditampung menjadi lebih banyak.
Wilayah yang akan menerapkan subsidi tersebut adalah Ward 23 di Tokyo. Daerah itu disebut memiliki banyak tempat parkir untuk mobil, bahkan cenderung masih ada yang kosong saat jam kerja.