Ojek Pangkalan Kalideres Paksa Penumpang Naik dan Bayar Rp750 Ribu
- YouTube
VIVA – Kehadiran ojek berbasis online, membuat hidup warga perkotaan menjadi lebih mudah. Selain bisa dipesan melalui aplikasi, tarif yang dipatok juga masuk akal.
Tak heran, jika kemudian banyak yang melakoni profesi tersebut. Bahkan, tidak sedikit yang sebelumnya bekerja sebagai tukang ojek pangkalan.
Meski membantu hidup masyarakat, kehadiran ojek online hingga saat ini masih ditentang oleh sebagian tukang ojek pangkalan. Mereka merasa, mata pencarian berkurang sejak adanya layanan berbasis aplikasi itu.
Bahkan, mereka tidak segan-segan melakukan intimidasi terhadap pengendara ojol yang berani menjemput penumpang di wilayahnya.
Baca Juga: Aksi Gila Bocah Lagi Ngamen di Jalan
Stigma yang melekat di ojek pangkalan juga datang dari warga. Kebanyakan mengeluh soal tarif, yang angkanya sangat tidak bersahabat.
Bahkan, ada warga yang mendapat perlakuan tidak enak dari tukang ojek pangkalan di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Kisahnya kemudian menjadi viral di media sosial.
Dikutip dari laman Instagram @newdramaojol.id, Jumat 21 Februari 2020, peristiwa bermula ketika tiga orang turun dari bus dan dihampiri oleh tukang ojek pangkalan.
Mereka awalnya menolak, tapi tas ditarik oleh tukang ojek tersebut dan diletakkan di motor. Akhirnya, mereka mengalah dan diantar menggunakan tiga motor. Namun, tidak ada kesepakatan harga.
Setelah tiba di tempat tujuan yang jaraknya kurang lebih 15 kilometer, mereka diminta untuk membayar jasa ojek sebesar Rp750 ribu. Adu mulut kemudian terjadi.
Khawatir peristiwa berujung ke hal yang tidak mengenakkan, akhirnya diputuskan untuk membayar biaya antar sebesar Rp450 ribu.
Peristiwa yang direkam dan diunggah ke YouTube itu kemudian menjadi viral, dan mendapat tanggapan dari warganet.
“Marah marah pas ada ojek online, kalo kelakuannya gitu ya gimana orang mau naik opang,” tulis warganet.
“Ini yang parah bgt sih, pemerasan paksa. Mentang-mentang dia pendatang jgn di peras,” komentar warganet lainnya.