Bukan Jakarta, Motor Listrik Gesits Bakal Lahir di Bali

Presiden Joko Widodo menjajal motor listrik buatan dalam negeri 'Gesits' seusai melakukan audiensi dengan pihak-pihak yang terlibat proses produksi di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 7 November 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Selain jadi destinasi wisata, Bali akan menjadi tempat lahirnya sepeda motor listrik Gesits. Sebab, PT Wika Industri Manufaktur selaku produsennya, akan melakukan ekspansi ke Pulau Dewata.

Dispar Bali Lakukan Sidak di Desa Wisata Kertha Gosa

Direktur Operational PT Wika Industri Manufaktur, Ahmad Arief mengatakan, pihaknya akan membuka pabrik motor Gesits di Bali. Saat ini ada dua lokasi yang menjadi target, yakni di Jimbaran Kabupaten Badung dan Kabupaten Jembrana.

"Saat ini, masih proses FS (Feasibility Study atau uji kelayakan). Masih ditinjau dari keseluruhan aspek. Lokasinya kalau tidak di Jimbaran, ya di Jembrana, di lahan milik Perusda," ujarnya seperti dilansir dari VIVAnews, Senin 19 Agustus 2019.

Motor Listrik Honda Bisa Tempuh Jarak Jauh, Ini Rahasianya

Pemilihan lokasi pabrik itu, kata Arief, karena Pemerintah Provinsi Bali yang dianggap paling serius mendukung program motor listrik Gesits. Sehingga, pihaknya pun membidik  pulau Dewata untuk tempat pengembangan bisnisnya.

"Target kami awalnya adalah Jakarta. Tapi, Pemprov lebih antusias untuk membuat Bali lebih ramah lingkungan. Sehingga, terjadi pembicaraan bagaimana kami bisa cepat ekspansi di Bali," tuturnya.

Masyarakat Bali Mulai Lirik Motor Listrik Honda EM1

Arief mengatakan, Gesits pertama kali diciptakan tahun 2014. Hal yang melatarbelakangi Kehadirannya adalah penjualan sepeda motor di Tanah Air yang bisa mencapai tujuh juta unit setiap tahunnya. Namun, tidak ada satu pun karya anak bangsa.

Motor listrik Gesits

Motor Gesits diproduksi atas sinergi lintas BUMN. Untuk bodi dan rangka sasis dikerjakan PT Wijaya Konstruksi. Sementara itu, motor penggeraknya dikerjakan oleh PT Pindad dan komponen elektrik oleh PT Len Industri. Untuk baterainya, masih impor.

"PT Pertamina sedang mengusahakan baterainya. Saat ini, kami sudah siap jual. Satu tahun, 50 ribu kami produksi. Untuk harga kita buka di angka Rp24,9 juta," kata Arief.

Pendeportasian bule Rusia ke negaranya

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

DP (41), warga negara Rusia yang tidak membayar biaya rumah sakit sebesar Rp 33 juta dan overstay 14 bulan.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024