Gesits Tak Pasang 'Mesin' di Roda, Ini Alasannya
- VIVA/Krisna Wicaksono
VIVA – Hingga saat ini, baru ada dua produsen otomotif yang menghadirkan sepeda motor berenergi listrik, di Indonesia. Uniknya, kedua pabrikan ini sama-sama berasal dari dalam negeri.
Yang pertama adalah perusahaan asal Semarang, Viar. Mereka resmi menjual motor listrik Q1, sejak beberapa tahun lalu. Layaknya sepeda motor konvensional, Q1 juga dibekali dengan surat-surat resmi dan pelat nomor.
Salah satu keunikan Q1, yakni mesin penggeraknya berada di roda belakang. Alhasil, tidak butuh perantara seperti rantai atau belt untuk memutar roda.
Hal berbeda dilakukan oleh Gesits. PT Gesits Technologies Indo sebagai produsen, baru saja memamerkan motor hasil kolaborasi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya itu, di Indonesia International Motor Show 2019.
Jika Q1 ditawarkan dengan banderol Rp17 jutaan on the road Jakarta, maka Gesits bisa dimiliki dengan dana Rp24,95 juta off the road.
Perbedaan lain ada pada mesin penggeraknya. Jika dinamo Q1 ada di roda, maka Gesits menggunakan dinamo yang dipasang di rangka tengah, mirip dengan skuter matik konvensional.
"Mengapa kita memakai motor tengah, karena banyak pertimbangan. Pertama, kondisi jalanan di Indonesia belum cukup baik, sehingga kalau motor itu ada di roda, impact jalan tersebut akan langsung ke motor," ujar Chief Executive Officer GTI, Harun Sjech, dilansir dari 100kpj, Selasa 7 Mei 2019.
Lebih jauh ia menjelaskan, bila orang Indonesia gemar memodifikasi. Oleh sebab itu, pelek Gesits dirancang agar bisa diganti dengan mudah.
“Orang Indonesia suka dandan kan. Kalau Gesits, peleknya bisa diganti,” tuturnya. (kwo)