Bensin Motor di Posisi 'E', Bisa Jalan Berapa Kilometer Lagi?

Speedometer
Sumber :
  • Komunitas skutik

VIVA – Umumnya motor memiliki indikator petunjuk volume bahan bakar yang masih tersisa di tangki. Secara desain, beragam, tergantung harga motor tersebut. Karena ada yang berupa analog, digital dan berupa lampu.

Kapal Tangker Elisabeth Angkut Bahan Bakar ke Sumbawa Terbakar di Perairan Bali, 5 ABK Meninggal

Yang masih model jarum, indikator penanda bahan bakar penuh ada di posisi ‘F’ (full), sedangkan apabila sudah sekarat atau habis, jarumnya menyentuh huruf ‘E’ (empty). Bagi yang digital, tanda bahan bakar akan habis indikator baloknya berkedip, sama seperti lampu.

Meski kondisi bensin sudah sekarat masih ada saja beberapa orang yang bertahan untuk melanjutkan perjalanannya. Ada yang beralasan malas antre di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar) karena sedang terburu-buru, lupa bawa uang dan sebagainya.

Alasan Bahan Bakar Bioetanol dan Biodiesel Sulit Dikembangkan di Indonesia

Lantas sebenarnya berapakah jarak tempuh yang bisa dicapai jika indikator bensin sudah di ‘E’?

Technical Service Division PT Astra Honda Motor, Endro Sutarno mengatakan, indikator 'E' pada sepeda motor hanya sebagai perkiraan. Sehingga tidak bisa aktual mengukur jarak tempuh. Sebab efisiensi tergantung dari cara berkendara.

Kementerian ESDM Uji Coba B40 untuk Kereta Api Selama 1.200 Jam

“Tidak bisa dipukul rata jarak tempuh yang bisa dicapai jika kondisi sudah E, ada yang masih menyisa 0,1 liter atau satu liter. Untuk Forza kapasitas tangki sekitar 11,5 liter, ketika sudah E sisa bensinnya satu liter,” ujarnya kepada VIVA, Rabu 28 November 2018.

Pada motor skutik kebanyakan, konsumsi bahan bakar seliter bisa menempuh jarak 40-60 kilometer. Sementara pada motor bebek bisa 70 kilometer.

Semua pada dasarnya secara detail sudah dibahas dalam buku pedoman masing-masing sepeda motor. “Di buku pedoman pemilik ada penjelasannya. Kalau saya menyarankan jangan sampai E, risikonya dorong. Jadi tidak ada istilah bensin kosong bisa merusak sistem injeksi, karena masuk angin dan lain-lain itu salah,” katanya.

[dok. Senior Vice President (SVP) of Business Development PT Pertamina (Persero), Wisnu Medan Santoso, dalam diskusi di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 10 September 2024]

Teknologi Olah Minyak Jelantah Jadi Avtur Sudah Siap, Pertamina Beberkan Kendalanya

Pertamina membeberkan soal rencana Pertamina untuk mengembangkan bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau Sustainable Aviation Fuel (SAF).

img_title
VIVA.co.id
10 September 2024