Honda Ungkap Alasan Motor Bebek Kini Ditinggal Masyarakat
- astra-honda.com
VIVA – Motor bebek belakangan terus lesu penjualannya. Apabila dahulu menguasai pasar dengan kontribusi 90 persen lebih, kini rontok hanya tersisa delapan persen saja. Sebaliknya skuter matik yang dahulu kecil pasarnya kini berkebalikan 180 derajat, menjadi 80 persenan menguasai pasar.
Menurut Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor Thomas Wijaya, besarnya pasar skutik tak terlepas dari kelebihan positif yang ditawarkan. Apabila motor bebek menawarkan keiritan, skutik menawarkan teknologi, kenyamanan dan kepraktisan.
Jadilah seberapa irit motor tak lagi penting bagi banyak masyarakat Indonesia. Bahkan keunggulan ground clearance tinggi yang dimiliki bebek tak cukup menjawab tuntutan konsumen yang kini menghendaki praktis dan mudah dikendarai.
"Jadi trennya orang sudah melihat yang praktis, apalagi teknologi semakin berkembang. Makanya apabila dulu model bebek berkuasa kini jadi beralih ke matik," kata Thomas kepada VIVA.
Skutik dianggap bisa laris dan mewabah penjualannya karena menjawab rasa kebutuhan dan lifestyle. Karena sepeda motor saat ini sudah masuk ke dalam bagian gaya hidup masyarakat, sehingga ada beberapa hal yang menjadi perhatian mereka.
Soal keiritan konsumsi bahan bakar antara bebek dan skutik, tak lagi jadi perhatian utama para konsumen. Karena dianggap kurang lebih sama. Bahkan skutik di beberapa teknologi tertentu bisa jadi lebih irit, sehingga bisa diandalkan.
"Tetapi yang bisa digarisbawahi, pertama itu orang Indonesia suka desain, kemudian kedua fitur teknologi, lalu pelayanan, termasuk bengkel dan spare parts."
Saking besarnya kebutuhan, para produsen otomotif bahkan telah menangkap matang ke mana arah kebutuhan sepeda motor ke depan. Seperti bertumbuhnya segmen premium seiring naiknya kondisi ekonomi. Pasar inilah yang tengah dibidik dengan kembali menghadirkan skutik-skutik berharga menengah ke atas.