Honda Ungkap Sebab Peminat Motor Sport Terus Menurun
- Yasin Fadilah/VIVA.co.id
VIVA – Penjualan motor sport belakangan lesu. Kondisi ini sudah terjadi beberapa tahun belakangan. Honda selaku pemimpin pasar roda dua di Indonesia turut mengakuinya.
Meski pasar motor sport terkoreksi secara nasional, pabrikan berlambang sayap mengepak ini jutsru mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,2 persen.
Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor, Thomas Wijaya mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan pasar motor sport menjadi demikian. "Pertama karena sisi perekonomian yang tidak tumbuh secara signifikan," kata Thomas, di sela HBD 2018, di Pangandaran, Jawa Barat.
Faktor selanjutnya alias kedua adalah perubahan minat masyarakat terhadap motor-motor skuter matik kelas premium. Kendati pasar motor sport tetap punya peminat, namun kepraktisan hingga ragam model skutik premium yang dihadirkan sejumlah APM turut memberi dampak tersebut. Apalagi ketika saat ini melihat sepeda motor sebagai bagian lifestyle mereka.
Tetapi bukan berarti Honda selaku salah satu APM yang punya sederet motor sport diam berpangku tangan. Beragam cara dilakukan untuk tetap menumbuhkan pasar motor sport.
"Seperti aktivitas kami di semester kedua tahun ini, kami melakukan perubahan atau upgrade untuk tetap memperlebar pasar sport."
"Mulai dari CB150R, kita lakukan beberapa perubahan, riding position, sehingga membuat bikers bisa lebih nyaman. Kemudian kita juga buat di CBR250RR, perluas segmen dengan perkenalkan warna Black Freedom. Ini untuk orang-orang yang suka modifikasi," kata dia lagi.
Perubahan turut menjalar ke produk sport Honda lainnya, CBR150R. Motor pesaing Yamaha R15 tersebut dilakukan ubahan pada beberapa titik, mulai dari front cover, fairing samping, hingga striping.
Tujuannya satu membuat produk itu seperti beraura motor gede. "Yang pasti lebih atraktif ke konsumen. Supaya konsumen lebih nyaman, bangga dan gaya," katanya lagi.