ITS Surabaya Bangga Motor Listrik Gesits Diproduksi Massal
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA – Gesits, skuter listrik buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan Garansindo belakangan ramai jadi perbincangan. Ikhwalnya lantaran sepeda motor bercita rasa nasional itu sudah melakukan produksinya.
Walau belum dijual bebas alias diproduksi untuk kebutuhan terbatas, namun seakan menumbuhkan asa dari publik di Tanah Air terhadap motor buatan dalam negeri.
Namun ada salah satu pertanyaan yang mengganjal. Ke mana peran ITS apabila Gesits sudah dijual bebas. Apakah akan ITS ditelantarkan?
Diketahui Gesits akan produksi massal oleh PT Gesits Technologies Indo (GTI). Jadi produksi bukan dilakukan oleh ITS. Di mana ITS merupakan perguruan tinggi yang hanya mengambil peran sebatas riset dan pengembangan saja.
Demikian seperti yang disampaikan Direktur PUI-SKO ITS, Muhammad Nur Yuniarto. Dia menegaskan, ITS hanya sebagai research and development (R&D) saja.
"Seperti Toyota, Honda mereka punya R&D sendiri, tapi R&D mereka tidak melakukan produksi massal. Sama seperti kami," ujarnya di Tangerang.
Terkecuali nantinya GTI mengajak ITS berkoalisi kembali untuk meluncurkan generasi baru Gesits, baru perguruan tinggi yang bermarkas di Surabaya bakal kembali terlibat.
"Tapi tergantung dari GTI apakah ingin melibatkan ITS atau tidak, karena tidak ada eksklusifitas lagi antara ITS dan Gesits."
"Jadi kalau Gesits akan mengelurkan produk baru bisa saja melibatkan orang lain. Atau ITS kalau ngomong bisnis ketika harga kami kompetitif pasti ke kami larinya," katanya lagi.
Salah satu tantangan dari motor listrik Gesits sendiri adalah apakah produk itu sukses di pasaran atau tidak. Sebab hal itu juga jadi tolak ukur serta kepuasan tersendiri bagi ITS.
"Kalau sukses atau enggak nanti kami lihat, setelah produksi massal dijual laku atau enggak. Keuntungan kami kalau dari sisi financial urusan orang bisnis ITS, jadi enggak tahu, yang jelas kami puas bisa diproduksi," tuturnya.
Seperti diketahui dalam bentuk konsep Gesits dipersenjatai baterai berdaya 5 kWh yang dapat menempuh jarak 80-100 kilometer. Kecepatan maksimalnya 100 kilometer per jam, atau setara dengan skuter matik bermesin konvensional 125cc.