Ternyata Lebih Untung Jual Motor Dua Tak
- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – Sepeda motor 2-Tak atau dua langkah tak lagi diproduksi pabrikan otomotif. Hal ini seiring dengan aturan emisi gas buang di Indonesia. Sederet produk itu di antaranya seperti, Yamaha RX King, Yamaha F1ZR, Satria 120 RU dan LSCM atau Hiu, serta Kawasaki Ninja.
Meski tak lagi diproduksi, masih banyak pemburu kuda besi peminum oli samping tersebut. Peluang ini pun dimanfaatkan para pedagang motor bekas. Rata-rata mereka mematok dengan harga tinggi.
Penggawa diler motor bekas, Ahmad mengatakan, salah satu contoh motor dua langkah yang bisa dijual dengan harga tinggi yakni Yamaha RX King lansiran 1991 sampai 1997. Meski pajaknya mati, kebanyakan konsumen memburu dengan kondisi onderdil yang masih asli alias orisinal.
"Waktu itu ada RX King (tahun) 1996 pajak sudah mati 10 tahun, laku dijual Rp9 juta. Dengan kondisi speedometer enggak ada tapi blok (mesin) standar. Kalau tahun 2007 harganya Rp35 juta full orisinal," ujar Ahmad kepada VIVA di Kawasan Jakarta Barat, Jumat 4 Mei 2018.
Tak hanya RX King, Satria Hiu bekas juga bisa dijual dengan harga yang bisa dibilang tak masuk akal yakni Rp8 juta sampai Rp9 juta. Lagi-lagi bila kondisi kendaraan masih dalam keadaan bagus dan suku cadang masih standar pabrikan.
“Untuk Satria 120 RU Rp6-7 juta, Yamaha F1ZR Rp5-7 jutaan kalau yang Caltex dan orange silver (edisi spesial F1ZR) itu bisa sampai Rp9 jutaan,” tutur dia.
Hal senada disampaikan pedagang motor bekas diler Maih Motor, Dedi. Harga motor 2-Tak kini menanjak drastis lantaran banyak konsumen yang memburunya. Yamaha RX King lansiran 2000-an bisa tembus Rp20 jutaan.
“Sama seperti Kawasaki Ninja. Saya biasanya jual Ninja R tahun 2015 Rp25,5 juta kalau Ninja RR tahun 2015 Rp31,5 juta beda tipis dari harga barunya saat itu, yang Ninja RR 2016 Rp32,5 jutaan,” kata Dedi.