Cara Hidupkan Motor yang Benar Pagi Hari, Dijamin Awet
- VIVA/Krisna Wicaksono
VIVA – Pada pagi hari biasanya pemilik sepeda motor meluangkan waktu lima menit untuk memanaskan mesin. Tujuannya agar oli mendapat sirkulasi dengan baik.
Lalu, suhu mesin yang sudah cukup hangat juga mendukung performa kendaraan.
Meskipun belakangan untuk motor injeksi, bukan menjadi kewajiban memanaskan mesinnya, tetapi ada satu fenomena menarik yang kerap dilakukan para pemilik sepeda motor saat 'panasin' mesin, yaitu menggeber-geber puntiran gas.
Menurut Technical Service Training Manager PT Astra Honda Motor (AHM) Sarwono Edi, saat melakukan pemanasan, disarankan tak usah digas-gas, karena cara itu justru membuat komponen mesin mudah aus.
Starter pada motor. Foto: Dok VIVA
Mesin kendaraan yang perlu digeber gasnya disebutkan hanya berlaku jika kendaraan tersebut jarang digunakan. Misalnya, tiap tiga hari sekali. Gas pun digeber tak sembarangan, karena sebaiknya memperhatikan jarum rpm di angka 3.000 saja.
Cara itu disarankan agar distribusi oli dapat tersalurkan dengan sempurna. "Enggak perlu digeber-geber, sia-sia," kata dia.
Tips lain disampaikan salah satu mekanik AHASS Bintang Motor Buaran, Jakarta Timur, Muhammad Robiansyah. Kata dia, agar motor lebih awet, memanaskan motor di pagi hari sebaiknya gunakan kick starter alias engkol ketimbang memencet tombol starter. Sebab, kebiasaan memencet tombol starter di pagi hari membuat usia aki lebih pendek.
Hidupkan motor dengan kick starter. Foto: WeloveHonda
Pemakaian elektrik starter, terutama pada pagi hari saat mesin akan dinyalakan pertama kali, bisa menjadi biang keladi malfungsi kelistrikan. Tegangan awal baterai dikatakan adalah 12,35 volt.
Jika pagi hari menggunakan starter elektrik, tegangan bisa drop sampai 9 volt, mengambil listrik cadangan pengisian.
"Tandanya, lampu MIL (Malfunction Indicator Lamp) menyala panjang lima kali dan berkedip pendek dua kali. Mesin tidak bisa menyala, bahkan arus ke bagian speedometer tak sampai. Menggerakkan jarum speedometer saja tidak akan bisa," katanya.
"Beda kalau diengkol. Mesin menyala, lalu dipakai. Dan untuk menyalakan kembali, tegangan tidak turun drastis dan menguras cadangan pengisian, karena hanya butuh 10,5 hingga 11 volt. Ini yang bikin aki awet," urainya.