Rogoh Belasan Juta Demi Sulap Motor Mega Pro Impian
- Dok pribadi
VIVA.co.id – Tak ingin tampil dengan sepeda motor standar, seorang mahasiswa semester akhir di Jakarta, Bianca Yandra Adrian menyulap ‘kuda besinya’ menjadi tak biasa. Ia memilih gaya japstyle untuk diterapkan di motor New Mega Pro (NMP) miliknya, yang merupakan lansiran 2011.
Menurut Bian, begitu ia disapa, ia tak segan-segan merogoh kocek dalam-dalam untuk menebus gaya impiannya untuk memecah padatnya lalu lintas Jakarta, sembari mencuri perhatian banyak orang.
Langkah awal yang dilakoninya yakni menyambangi bengkel modifikasi di kawasan Cipinang Muara II, Jakarta Timur. Motor kemudian dipermak sedemikian rupa, termasuk menyulap bagian rangka agar mendukung model japstyle.
"Paling susah itu memang di rangka, tapi saya enggak ingin menghilangkan ciri khas monoshock pada New Mega Pro. Lalu dibikin bagaimana caranya agar rangka enggak mepet sama ban, karena saya menerapkan ban tapak lebar," kata dia kepada VIVA.co.id, di Rawamangun, Jakarta Timur.
Japstyle ia pilih karena dianggap kental dengan nuansa klasik, dan dianggap eksentrik saat dibawa di jalanan yang kini sesak dengan motor berdesain modern. "Saya memang mau pakai motor yang berbeda dengan yang lain, makanya diubah demikian," kata dia lagi.
Hal yang paling ia senangi ada di bagian kaki-kaki, terlihat gagah. Bagaimana tidak, pelek besar ia terapkan. Untuk ukuran depan, ia gunakan ukuran tiga inci dengan ring 17, sementara belakang ia pakai ukuran lima inci dengan ring 17. Pelek kemudian dibungkus dengan ban lebar, untuk ukuran belakangnya saja 180/55. "Saya pakai pelek V-Rossi, saya tebus Rp3 jutaan," kata dia.
Untuk dukung penggunaan pelek tapak lebar, sektor arm kemudian juga dilengserkan. NMP milik mahasiswa sekolah tinggi pajak ini memilih adopsi arm RD Performance.
"Kalau tangki pakai Yamaha LS3, kapasitas bahan bakar sekira enam sampai tujuh liter. Setang, saya pakai PSM fatbar, lampu sein variasi, lalu knalpot saya bikin di Cuenk, Kalimalang," katanya.
Untuk biaya yang sudah dikeluarkan, Bian mengaku sudah habis sekira Rp12 jutaan. Setara dengan harga jual bekas motornya saat ini. Bian sendiri masih merasa ada yang kurang pada motornya, karena ke depan ia ingin menggunakan pelek enam inci. "Sama cat paling, masih kurang puas, karena sedikit ngangkat karena kena bensin," katanya.
Kini, setelah disulap, ia mengaku makin percaya diri ke kampus, dan menggila ria di jalanan bersama pujaan hati.
(ren)