Mobil Listrik Buatan RI Tak Lama Lagi Produksi Massal
- VIVANews/Tudji Martudji
VIVA – Mobil listrik di Tanah Air tak lama lagi bakal menggema. Berbagai aturan dan regulasi hingga kini terus digodok pemerintah menghadapi tren otomotif yang juga terus menggejala di banyak negara. Pemerintah bahkan menargetkan, ke depan mobil listrik dapat terjual sebanyak 20 persen dari total penjualan mobil nasional.
Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe mengatakan, pihaknya menargetkan pada 2020 mendatang mobil listrik masuk industri di Indonesia. Untuk mendukung langkah tersebut, pihaknya melibatkan empat perguruan tinggi dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan pengembangan.
Empat perguruan tinggi ini yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Jumain bahkan menyebut, pengembangan mobil-mobil listrik yang dilakukan pihak universitas, terus berkembang secara pesat.
"Selama ini kita sudah pada tahap level 7-8. Kita sudah kuasai teknologi kendaraan listrik itu. Motornya sudah dikuasai dalam negeri, kedua adalah sistem kontrol, kita mampu kembangkan itu. Lalu baterai. Tetapi baterai ini memang masih terkendala, karena sebagian besar bahan bakunya masih kita impor dari luar negeri," kata Jumain kepada tvOne, Rabu, 20 Desember 2017.
Dia optimistis, penerapan teknologi kendaraan listrik bakal cepat dikuasai anak bangsa karena komponennya tidak sebanyak kendaraan-kendaraan berbahan bakar fosil. Apabila kendaraan berbahan bakar bensin bisa mencapai 3.000 komponen, maka pada mobil listrik hanya menggunakan di bawah 1.000 komponen.
"Tentu kita melibatkan beberapa kementerian dan memiliki tugas masing-masing. Misal Kemenristekdikti dari sektor teknologinya, lalu Kemenhub dari sisi pengujian dan sertifikasi layak jalan, dan Kemenperin kalau mau produk itu masuk ke pasar. Ini sudah ada targetnya masing-masing," kata dia.
Sedangkan soal harga mobil listrik bercita rasa nasional, diperkirakan bakal dijual dengan harga kompetitif. "Kita harapkan nantinya mobil-mobil listrik dapat terjual lebih dari 100 ribu unit. (Penjualan) 200 ribu unit saja sudah bisa bergerak dengan baik," katanya. (one)