Toyota Sienta Tak Laku, Kalah dari Isuzu Panther

Perkenalan Toyota Sienta di Semarang.
Sumber :
  • Foto: Dwi Royanto/VIVA.co.id

VIVA – Bulan November menjadi masa-masa genting bagi para produsen mobil. Jelang tutup tahun, konsumen lebih banyak menahan keinginan untuk membeli kendaraan baru.

Selama 16 Tahun Daihatsu Jadi Mobil Terlaris ke-2 di RI, Ini Model Paling Diburu

Alasannya bermacam-macam, mulai dari menyisihkan dana untuk liburan panjang hingga menunggu pergantian tahun agar bisa mendapatkan unit produksi baru.

Namun ternyata, November tahun ini produsen mobil bisa sedikit lega. Sebab, angka penjualan yang dirilis oleh Gaikindo menunjukkan ada kenaikan dari bulan sebelumnya, dari 94 ribuan unit menjadi 96 ribuan unit.

Kemenperin Dukung Adanya Insentif Tambahan Demi Dongkrak Industri Otomotif

Sayangnya, tidak semua model mobil mengalami kenaikan penjualan. Salah satunya mobil keluarga berkapasitas tujuh penumpang, atau yang biasa dikenal dengan istilah multi purpose vehicle (MPV).

Pada November lalu, penjualan MPV secara wholesales (pabrik ke diler) hanya 6.397 unit. Padahal, bulan sebelumnya bisa meraih angka 7.700 unit.

Suzuki Baleno Jadi Mobil Hatchback Terlaris Sepanjang 2024

Meski demikian, MPV andalan Toyota di segmen tersebut, yakni Kijang Innova, tetap mengalami kenaikan penjualan, meski angkanya hanya 65 unit. Yakni dari 6.014 unit menjadi 6.079 unit.

Jika dilihat, angka penjualan Innova menguasai 95 persen pangsa pasar MPV di Indonesia. Sementara itu, di urutan kedua ada MPV buatan Nissan, yakni Grand Livina. Mobil tersebut laku 197 unit pada bulan ke-11 tahun ini.

Peringkat ketiga ditempati Isuzu Panther. Mobil bermesin diesel ini penjualannya konstan di angka puluhan unit sepanjang 2017. Pada November lalu, Panther terjual sebanyak 80 unit.

Nasib tragis dialami MPV pintu geser Toyota Sienta. Mobil yang biasanya laku ribuan unit ini hanya terjual sebanyak 25 unit saja.

Pengunjung GIIAS di ICE BSD, Tangerang Selatan

Penjualan Mobil 2025 di RI Diprediksi Hanya Sentuh Segini

Memasuki tahun 2025, industri otomotif di Indonesia diprediksikan masih belum bisa keluar dari kondisi yang tidak baik-baik saja lantaran ada berbagai tantangan yang perl

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025