Duet Toyota dan Daihatsu Siap Lahirkan Mesin Turbo
- REUTERS/Yuya Shino
VIVA – Di Indonesia, lewat aturan yang dikeluarkan pemerintah, menyebut pada 2025 mendatang penjualan mobil 20 persen harus bertenaga listrik dan 80 persen mesin pembakaran. Mesin pembakaran dianggap masih dibutuhkan. Para produsen mobil di Tanah Air akan mencoba memperbaiki teknologinya agar lebih ramah lingkungan.
Salah satunya dengan menanamkan turbo, seperti rencana PT Toyota Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor untuk ke depannya. Keduanya k ompakakan melahirkan desain mobil yang lebih aerodinamis.
Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT TAM, dari 80 persen mobil dengan mesin pembakaran ini akan tetap diadu teknologinya. Salah satunya mengenai VVTi dan turbocharger.
“Memang itu akan menjadi salah satu pertarungan yang menarik karena tujuannya tetap fuel efficiency,” ujarnya di Sahid Sudirman Center, Jakarta Pusat.
Menurutnya, pemerintah sudah membuka kotak hitam sedikti demi sedikit, karena ECC (Emerging Country Compact Car) joint antara Daihatsu dan Toyota tujuannya untuk ini (menciptakan mobil ramah lingkungan).
“ECC jadi gimana untuk negara-negara yang sedang berkembang. Kita punya yang namanya compact car dengan efisiensi yang bagus. Teknologi akan berkembang terus, mungkin bukan hanya VVTi dan turbocharger, karena penampang juga berpengaruh seperti Cd (Coefisien drag) daya tahan angin,” tuturnya.
Kata dia, untuk menciptakan mobil irit bahan bakar, desainnya juga diperhatikan yaitu salah satunya dari tampak depannya, seperti Cd itu tahanan angin nol sekian persen cukup berpengaruh. Makannya, kata dia kenapa bentuk desain mobil itu dirancang sedemikian rupa, agar tahanan angin bisa lebih smooth.