Ratusan Ribu Mobil Wuling Kena Recall, Bagaimana di RI?

Wuling Confero S.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Pius Yosep Mali

VIVA – Beberapa waktu lalu, diinformasikan ada program penarikan kembali untuk perbaikan, atau recall untuk mobil asal China, produksi Shanghai General Motors Wuling (SGMW). Tak tanggung-tanggung, jumlah mobil yang kena recall mencapai 940 ribu unit.

Mobil Listrik Wuling Bakal Pakai Baterai Buatan Cikarang

Hal ini dilakukan, lantaran ditemukan adanya masalah pada selang bahan bakar. Hasil penyelidikan Badan Administrasi Umum Pengawasan Mutu, Inspeksi, dan Karantina di China, menyimpulkan bahwa selang bahan bakar rentan retak dan bocor, karena penggunaan jangka panjang.

Mendengar informasi tersebut, PT SGMW Motors Indonesia selaku agen resmi mobil Wuling di Tanah Air menyatakan, mobil Wuling yang diproduksi di Indonesia tidak terkena dampak recall seperti di negara asalnya.

Terpopuler: Sopir Maut Tol Cipularang, Bocah Nyetir Mobil

"Tidak ada hubungannya sama sekali dengan Indonesia, jadi karena barangnya di recall di China itu barang yang diproduksi tahun 2015," kata Vice President of VSSM Wuling Motors, Cindy Cai di Jakarta, Rabu malam, 6 Desember 2017.

Produk mobil Wuling yang dijual di Indonesia, kata Cindy, merupakan barang baru dan berbeda dengan yang ada di China. Sehingga, kasus recall hingga ratusan ribu unit mobil di China tersebut, tidak terjadi di Indonesia.

Wuling Gebrak Dunia, Mobil Listriknya Bakal Dijual Rp100 Jutaan

Lagi pula, kata dia, recall atau penarikan untuk diperbaiki komponen yang bermasalah merupakan bentuk pertanggungjawaban produsen mobil kepada konsumen yang sudah memilih dan percaya akan produknya.

"Tidak berhubungan sama sekali, produknya berbeda. Recall tuh kan suatu bentuk tanggung jawab perusahaan mengenai produk itu sendiri. Mobil yang di recall dijual di China, serta di produksi di sana, enggak ada hubungannya dengan yang di Indonesia," kata Cindy.

Booth BYD di GIIAS 2024

Penjualan Mobil Listrik Melesat di RI, Ini Model yang Paling Laku Tahun 2024

Pangsa pasar BEV meningkat dari 1,7% menjadi 5% pada 2024, mencerminkan minat yang semakin besar terhadap kendaraan ramah lingkungan.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025