Salah Kaprah Lampu Kabut Mobil Zaman Now
- viva.co.id/Yunisa Herawati
VIVA – Lampu hazard dan lampu kabut di mobil dipasang untuk dimanfaatkan dalam kondisi tertentu. Sayangnya, masih banyak yang menggunakan kedua lampu itu secara sembarangan.
Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan menyalakan lampu kabut saat hujan di siang hari itu salah kaprah.
Kata dia, hal itu sama saja seperti penggunaan lampu hazard, baik saat hujan lebat turun di siang maupun malam hari.
“Penggunaan lampu hazard itu tidak boleh dalam keadaan bergerak, harus statis. Misalnya, berhenti di daerah berbahaya. Kalau digunakan saat bergerak, akan menyilaukan pengendara lain,” ujarnya kepada VIVA.
Sementara, lampu kabut hanya boleh digunakan untuk menembus daerah yang berkabut, bukan saat turun hujan di siang hari.
Karena, pencahayaan intensitas yang dihasilkan lampu kabut berbeda dengan lampu utama. Menurutnya, jika penglihatan terganggu oleh hujan di siang hari, sebaiknya gunakan lampu utama.
Hal senada diungkapkan Technical Service Division PT Toyota Astra Motor, Iwan Abdurahman. Kata dia, lampu kabut di mobil zaman sekarang intensitasnya lebih kecil dari lampu utama.
“Lampu kabut rata-rata setiap merek mobil 19-21 Watt sedangkan lampu utama 55-60 watt. Tujuan lampu kabut bukan untuk penerangan pengemudi saat hujan, tapi hanya untuk identifikasi, agar orang di depan melihat ada mobil,” ujarnya. (ren)