Recall Mobil Dianggap 'Aib', Tidak Bagi Honda
- Paultan
VIVA – Recall atau penarikan kembali sebuah produk karena ada kesalahan atau cacat produksi kerap dianggap sebagai ‘aib;. Alih-alih menarik kembali produknya, beberapa produsen bahkan terkadang menutup-nutupinya. Termasuk di dunia otomotif.
Dari beberapa APM mobil di tanah air, PT Honda Prospect Motor (HPM) menjadi salah satu yang dikenal sangat terbuka dengan kasus recall. HPM secara sportif selalu memberikan informasi jika salah satu produknya bermasalah. Prioritas keselamatan konsumen jelas diutamakan HPM.
"Banyak yang malu melakukan recall, kita sih enggak. Konsumen enggak usah khawatir dari history kita. Saya tidak begitu pemikirannya (gara-gara recall mempengaruhi penjualan). Karena itu cerita lain," kata Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director HPM.
Bagi Honda sendiri, lanjut Jonfis, justru masalah ada di konsumen yang acuh terhadap proses recall. Karena tidak semua konsumen peduli mengganti komponen tersebut, meskipun sudah banyak kampanye recall yang dilakukan.
"Tidak semua orang peduli juga meskipun pergantian gratis. Tapi, berita sudah banyak sekarang, dengan banyaknya media yang memberi tahu bisa lebih bayak juga (konsumen yang peduli)," katanya.
Terakhir, HPM mengumumkan recall Honda Accord lansiran 2003-2006 karena ditemukan masalah pada komponen baterai sensor assy. Total sebanyak 2.522 unit Honda Accord direcall untuk dilakukan perbaikan.
Proses pergantian komponen sensor tersebut akan dilaksanakan pada 30 November 2017 sesuai keterangan resmi Honda beberapa waktu lalu, dan berlaku sampai enam bulan kedepan.
Untuk biaya pergantiannya gratis dan proses pengerjaan hanya memakan waktu 30 menit di diler-diler resmi Honda yang tersebar di Indonesia.