Mencoba Mencari 'Kehebatan' dari Proton Iriz
- VIVA/Toto Pribadi
VIVA – PT Proton Edar Indonesia (PEI) sebenarnya telah meluncurkan Iriz pada Februari 2017 silam. Mobil mungil ini menjadi 'senjata' Proton untuk tetap mengukuhkan eksistensi mereka di pasar otomotif tanah air hingga saat ini.
Meski menjadi yang terlaris untuk produk Proton, penjualan mobil ini terbilang 'biasa-biasa' saja. Penjualannya masih kalah dari pesaingnya Daihatsu Sirion yang kebetulan juga jadi musuh utamanya di Malaysia. Maklum, dua mobil ini menjadi yang terlaris di Negeri Jiran tersebut.
Penasaran, VIVA akhirnya menerima tawaran untuk menjajal performa dari Proton Iriz, beberapa waktu lalu. Pengujian dilakukan dengan berbagai kondisi jalanan di ibu kota. Dipilihlah Proton Iriz 1.3 L dengan transmisi CVT.
Kesan pertama saat masuk kabin, kesan luas langsung terasa. Busa empuk dari jok semakin memberikan kesan nyaman. Ditambah dengan sandaran kepala yang dibuat terpisah. Bicara ergonomis, Iriz terbilang cukup baik.
Saatnya diuji di jalan. Jalanan macet menuju Pondok Indah langsung VIVA pilih. Berbicar handling, mobil mungil Proton ini terbilang masih sangat bagus. Tak butuh waktu lama bagi VIVA untuk beradaptasi.
Namun yang pantas diingat, meski buatan Malaysia, mobil ini telah mengadopsi pakem-pakem mobil Eropa, khususnya dipilihnya tuas pengatur lampu utama dan lampu sein yang dikiri, tidak di kanan. Tuas kanan untuk pengaturan wiper.
Performa
Untuk mengetahui kemampuan melesat dari Proton Iriz, VIVA memilih jalanan tol pada dini hari. Mobil yang ditanami mesin 1.3 liter berteknologi VVT-I 4 Silinder ini langsung dipacu di jalanan tol yang sepi.
Kesan pertama, untuk akselerasi, Proton Iriz terbilang sedikit lebih 'galak' dibanding rivalnya Daihatsu Sirion. Kesan lain yang didapat, mobil ini terbilang lebih stabil alias tidak terlalu goyang saat melaju kencang dibandingkan sang kompetitor.
Padahal, untuk kenyamanan suspensi, Proton Iriz sebenarnya lebih baik dari Sirion. Maklum, selama ini Sirion memang dikenal punya suspensi yang terbilang agak keras yang seharusnya lebih membuat mobil tak bergoyang saat melesat.
Selanjutnya soal kecepatan. Dalam tes yang dilakukan VIVA, mobil ini butuh waktu sekitar 13 detik dari posisi diam hingga mencapai kecepatan 100 km/jam. Catatan waktu ini lebih baik sepersekian detik dari catatan waktu saat VIVA menjajal Daihatsu Sirion. Sedangkan untuk top speed, VIVA mampu menyentuh angka 170 km/jam. Sirion juga kalah untuk top speed.
Namun hal itu sebenarnya sangat wajar. Pasalnya, mesin Proton Iriz memang mampu memuntahkan tenaga lebih besar. Iriz menghasilkan tenaga 94 dk dan torsi 120 Nm. Sedangkan mesin Daihatsu Sirion hanya memiliki tenaga 90 dk dengan torsi di angka 116 Nm.
Lalu bagaimana dengan konsumsi bahan bakarnya? Jika head to head dengan Daihatsu Sirion, Iriz harus mengaku 'kalah'.
Berdasarkan tes yang dilakukan VIVA, Proton Iriz menenggak 8 liter lebih untuk jarak tempuh 100 km di rute perkotaan atau sekitar 12 km/liter. Lalu untuk jalanan tol, konsumsi bahan bakar Proton Iriz menyentuh angka 18,9 km/liter.
Bandingkan dengan konsumsi bahan bakar Sirion. Untuk jalanan perkotaan, Sirion mampu menempuh jarak 12,7 km perliter. Sedangkan untuk rute jalan tol, di angka 19,5 km perliter.
Kesimpulannya, secara performa dan kenyamanan, Proton Iriz memang sedikit lebih unggul dibandingkan sang lawan, Daihatsu Sirion. Namun jika memperhitungkan konsumsi bahan bakar, Iriz harus mengaku kalah dari Sirion. (hd)