Nissan Ancang-ancang Boyong Serena E-Power ke Indonesia
- VIVA.co.id/Syahrino Putama
VIVA – Untuk menjembatani mobil berpenggerak listrik di beberapa negara yang masih minim infrastruktur charging station, Nissan melahirkan teknologi e-Power. Awalnya, teknologi ini hanya disematkan pada Nissan Note, dan sekarang Serena juga mengadopsi e-Power.
Serena berpenggerak listrik ini sama seperti Note yang masih memiliki mesin bensin untuk mengisi ulang baterainya jika sudah habis. Ya, mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) ini bukan hanya disuntik teknologi e-Power saja, namun teknologi semi autonomous.
Sementara di Indonesia, saat ini Serena hanya tersedia tiga model yakni, X, HWS dan Autech yang sama-sama menggendong mesin bensin MR20 berkapasitas 1.997cc. Kemungkinan, Serena versi e-Power akan masuk ke Tanah Air setelah program mobil ramah lingkungan Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) rampung akhir tahun.
Oleh sebab itu, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) bersemangat untuk terus perkenalkan teknologi e-Power pada Nissan Note untuk menegaskan bahwa teknologi ini bisa jadi solusi mobil listrik masa depan. Bahkan, NMI mengundang Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, untuk mencoba Note e-Power.
"Nah itu yang saya tegaskan, baik Note e-Power atau Serena e-Power yang memang sudah ada dalam model line up kami itu belum ada time plan sama sekali. Karena time plan itu bergantung pada time plan regulasi," ujar Davy J Tuilan, Vice President Director of Marketing and Sales PT NMI, di BSD Tangerang Selatan.
Jika program LCEV rampung di akhir tahun, karena Kemenperin sedang menunggu putusan isentif dari Kementerian Keuangan. Menurutnya, NMI akan menghitung harga jual Serena dan Note untuk masuk Tanah Air dan mengatur jadwal peluncurannya, dan NMI berharap aturan LCEV itu segera rampung.
"Nanti kalau misalnya Menteri Perindustrian bilang sedang sinkronisasi dengan Kemenkeu. Dalam waktu singkat mudahan-mudahan bisa cepat keluar, langsung akan kami hitung tuh Nissan Indonesia bisanya kapan (peluncuran produk e-Power). Kalau dari regulasinya memungkinkan, karena kan Serena e-power dayanya beda ujung-ujungnya semua bermuara ke regulasi. Kami melihat sekarang pemerintah serius banget ngeluarin regulasi LCEV," katanya. (one)