Menperin Geber Mobil Hybrid Nissan Note
- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – Mobil Note e-Power diperkenalkan pertama kali oleh PT Nissan Motor Indonesia pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show, Agustus 2017 lalu.
Karena regulasi pemerintah soal mobil berpenggerak listrik belum rampung, maka mobil yang digerakkan oleh mesin hibrida ini belum bisa dijual di dalam negeri.
Meski begitu, NMI tetap memperkenalkan teknologi Note e-Power kepada rekan-rekan media nasional dan jajaran pemerintah terkait.
Bahkan, hari ini NMI mengundang Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto untuk mencoba langsung mobil tersebut di kawasan ICE BSD, Tangerang Selatan.
"Kesannya powerful, akselerasi bagus dan jalan pakai listrik tidak terdengar. Charging-nya sewaktu-waktu bisa (pakai mesin bensin), tenaga powerful ini kan mesin full EV (Electric Vehicle)," ujarnya di lokasi, Senin 13 November 2017.
Bahkan, Airlangga mencoba akselerasi Note di lintasan lurus yang jaraknya hanya sekitar 1,5 kilometer. "Tadi 80 kilometer per jam ya. EV emisinya lebih rendah, tentu pemerintah dukung," katanya.
Nissan Note dibekali dengan motor listrik berdaya 80 kilo Watt untuk menggerakkan roda depan. Sumber listriknya diambil dari baterai Lithium-ion berdaya 1,5 kilo Watt hours.
Jika energi di baterai habis, maka mesin bensin berkapasitas 1.200 cc akan hidup untuk mengisi ulang baterai. Jadi, dengan adanya mesin bensin sebagai generator, maka mobil ini tidak butuh colokan listrik untuk isi ulang.
Menperin Airlangga Hartarto bersama Presiden Direktur NMI Eiichi Koito saat uji coba mobil Nissan Note e-Power (Foto: VIVA/Jeffry Yanto)
Presiden Direktur NMI, Eiichi Koito mengatakan, sistem penggerak motor listrik e-Power dari Nissan merupakan solusi inovatif untuk mulai memperkenalkan kendaraan bertenaga listrik di Indonesia.
"Teknologi e-Power akan menjadi jembatan ideal dalam perubahan penggunaan mobil berbahan bakar bensin dan solar menjadi kendaraan listrik seutuhnya. Ini untuk mendukung rencana pemerintah Indonesia terkait elektrifikasi," ujar Koito.
“Diverifikasi bahan bakar merupakan jawaban dalam mengurangi kebutuhan konsumsi yang ramah lingkungan ini jawaban ke depan,”Airlangga ujar menambahkan. (mus)