Warna-warna Mobil yang Harganya Jeblok saat Dijual Kembali
- VIVA.co.id/Pius Mali
VIVA – Selama ini konsumen umumnya memilih warna mobil berdasarkan preferensi pribadi. Namun ternyata survei menyebut, warna berpengaruh pada nilai jual kembali mobil tersebut.
Maka tak heran calon konsumen kemudian memilih mobil-mobil dengan warna yang punya nilai jual bagus ke depannya. Fakta ini disebutkan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh iSeeCars. Mereka menganalisa terhadap lebih dari 2,1 juta penjualan mobil bekas dan menemukan bahwa warna memang berdampak pada nilai jual kembali.
ISeeCars mencontohkan, dalam tiga tahun pertama rata-rata mobil terdepresiasi sekitar 33,1 persen. Namun bagi mobil yang memiliki warna kuning, tercatat tingkat depresiasinya lebih sedikit, sekitar 27 persen. Beda lagi jika mobil memiliki warna emas, terdepresiasi lebih besar, sekitar 37,1 persen.
"Mobil kuning relatif kurang umum, yang bisa mendorong permintaan dan membantu menjaga nilai mereka," kata Phong Ly, Chief Executive Officer iSeeCars, seperti disitat Carscoops, Rabu 8 November 2017.
"Analisis kami menunjukkan bahwa kendaraan kuning memiliki penyusutan terendah pada warna untuk mobil dengan volume lebih rendah seperti convertible. Yang menarik, warna kuning juga paling sedikit terdepresiasi untuk gaya model populer seperti SUV dan truk pikap."
Selain itu, berdasarkan penelitian, mobil dengan kelir oranye dan hijau juga bagus dalam mempertahankan harga jualnya, beda satu persen lebih banyak dari warna kuning.
Ada tiga warna terburuk yang disebut punya nilai jeblok jika mobil berwarna demikian dijual kembali, yakni krem, ungu dan emas. Untuk mobil yang memiliki ketiga warna tersebut mesti bersiap untuk mengalami depresiasi penurunan harga dan masa penjualan yang lebih lama. (one)