2022, Lalu Lintas Jakarta Bakal Macet Total
- ANTARA Foto/Aprillio Akbar
VIVA – Beban lalu lintas Jakarta rupanya kian parah. Survei yang dilakukan Uber menyebut, Jakarta adalah kota yang paling parah mengalami kemacetan di Asia. Julukan itu juga ditambah dengan masalah susahnya mencari lahan parkir.
Uber memprediksi, apabila masalah ini tak segera ditanggulangi maka Jakarta akan mengalami macet total pada 2022 mendatang.
Apa yang disampaikan Uber merupakan hasil survei mereka yang dilakukan pada 9.000 responden di sembilan kota besar di Asia. Di Asia, rata-rata warga setiap hari terjebak macet selama 52 menit dan menghabiskan waktu 26 menit mencari parkir, setara 19 hari per tahun. Sementara di Jakarta butuh 68 menit tiap harinya karena macet atau setara 22 hari per tahun.
"Jika kita melihat dari jendela kaca mobil, banyak mobil di Jakarta yang dikendarai hanya oleh satu orang. Ternyata, jumlahnya pun mencapai 50 persen," kata Head of Public Policy and Government Affairs Uber Indonesia, John Colombo, di Jakarta.
Memang diakui, Jakarta saat ini punya rencana ambisius untuk membangun infrastruktur dan sistem transportasi massal. Namun ini tentu memerlukan waktu yang lama, dan juga pembiayaan yang besar.
Untuk mengurangi kemacetan tanpa perlu menunggu insfrastruktur rampung, pihaknya menawarkan potensi diadopsinya konsep berbagi tumpangan (ridesharing) di kota-kota Asia, termasuk Jakarta. Di mana dalam satu mobil transportasi online dapat menampung empat orang penumpang sekaligus.
“Jika situasi kemacetan dan parkir di Asia berlanjut seperti ini, kota-kota seperti Jakarta ada risiko terjadi macet total hanya dalam beberapa tahun ke depan. Bahkan, jika kondisi kemacetan dan parkir masih seperti itu dalam lima tahun lagi Jakarta diprediksi tidak dapat bergerak. Ini sebuah tantangan besar,” ujarnya.