Jurus Jitu Nissan Populerkan Mobil Listrik di Indonesia
- VIVA.co.id/Syahrino Putama
VIVA – Salah satu tantangan terbesar mengembangkan mobil yang sumber penggeraknya berbasis energi listrik di Indonesia adalah infrastruktur.
Agar bisa sukses diminati konsumen, harus ada banyak stasiun pengisian baterai untuk mobil listrik. Hal itu tentu memerlukan dana yang tidak sedikit. Pembangunannya juga tidak bisa semudah membalikkan telapak tangan.
Padahal, Presiden Jokowi beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pada 2025 mendatang minimal ada 20 persen kendaraan berbasis listrik yang digunakan di dalam negeri.
Terkait hal tersebut, Nissan rupanya sudah memiliki solusi jitu. Solusi ini dianggap sebagai transisi menuju kendaraan yang sepenuhnya bebas polusi.
“Nissan punya teknologi e-Power. Teknologi ini ada pada Nissan Note dan Nissan Serena,” ujar Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia, Eiichi Koito saat ditemui di pameran Tokyo Motor Show 2017.
Dengan teknologi tersebut, maka pemilik mobil tidak perlu memikirkan soal pengisian baterai. Hal itu karena dalam e-Power tersedia mesin bensin berkapasitas kecil, yang fungsinya sebagai generator listrik.
Jadi, listrik yang dihasilkan mesin tersebut akan disalurkan ke baterai. Mobil tetap digerakkan oleh motor listrik, yang mengambil catu daya dari baterai.
Teknik ini memang tidak sepenuhnya bebas polusi. Namun, setidaknya emisi yang dihasilkan berkurang, karena kinerja mesin bensin tidak perlu maksimal.