Langgar Aturan, Pabrik Nissan Jepang Setop Produksi

Logo Nissan
Sumber :
  • Autoevolution

VIVA – Pabrikan mobil Nissan ketahuan melanggar aturan Kementerian Transportasi Jepang terkait proses pengecekan mobil pascaproduksi.

Nissan dan Honda Resmi Merger

Nissan diketahui mengizinkan pemeriksa yang tidak memegang sertifikat untuk meloloskan mobil-mobil yang dijual di negara tersebut. Para pemeriksa yang tidak bersertifikat itu diberikan hak untuk memberi cap lulus inspeksi.

Dilansir dari Paultan, Jumat 20 Oktober 2017, hal itu menyebabkan Nissan harus menarik kembali lebih dari satu juta unit mobil yang telah mereka produksi. Penarikan dilakukan untuk pemeriksaan ulang, memastikan semua mobil benar-benar lulus inspeksi.

Bursa Asia Perkasa, Rencana Merger Nissan dan Honda Jadi Sorotan Investor

Dampak lainnya dari kasus tersebut adalah Nissan harus menghentikan proses produksi mobil di negara tersebut selama dua pekan. Hal itu untuk memberi waktu Nissan melakukan pembenahan sistem pengecekan kualitas produksi, sesuai dengan aturan yang berlaku.

Meski melakukan pelanggaran, namun Nissan memastikan bahwa semua mobil yang diekspor dari pabrik tersebut ke luar negeri tidak terkena dampak, karena kesalahan ada pada jalur produksi mobil untuk pasar Jepang saja.

Terpopuler: Konsumen Bikin Heran Sales Mobil Medan, Penyelamat Merek Nissan

Penghentian proses produksi dianggap perlu, karena bertepatan dengan munculnya kasus lain yang berkaitan dengan bahan baku produksi. Penyedia bahan baku utama pembuatan mobil di Jepang, Kobe Steel, mengaku melakukan kesalahan pada label kualitas besi yang mereka kirim ke pabrikan mobil yang ada di Jepang.

Hal itu membuat banyak produsen mobil dan motor melakukan inspeksi ulang pada kendaraan mereka, untuk memastikan spesifikasinya sesuai dengan aturan yang ada. (one)

Honda dan Nissan resmi merger

Saham Honda dan Nissan Naik Usai Umumkan Merger

Dunia otomotif tengah menyoroti merger antara Honda Motor dan Nissan, yang membuat saham Honda naik signifikan sebanyak 3,8 persen serta 1,6 persen untuk Nissan.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024