Mazda: Belum Waktunya Beralih ke Hybrid
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Industri otomotif dunia saat ini memiliki tren baru, yakni hybrid atau hibrida. Mobil hibrida menggunakan gabungan teknologi mesin konvensional dengan motor listrik.
Pengembangan teknologi hibrida dilakukan untuk mengurangi ketergantungan orang akan bahan bakar minyak. Selain itu, mobil hibrida diklaim juga lebih ramah lingkungan.
Bahkan, saat ini juga bermunculan mobil-mobil yang sepenuhnya digerakkan oleh energi listrik. Meski harga jualnya masih cukup tinggi, namun mobil listrik diyakini bakal jadi tren otomotif di masa yang akan datang.
Namun rupanya, hal itu tidak berlaku di Mazda. Pabrikan mobil asal Jepang itu memiliki keyakinan bahwa mesin konvensional masih akan ada hingga 30 tahun ke depan.
“Perkembangan mesin hybrid dan sejenisnya, pada dasarnya masih menggunakan sistem pembakaran konvensional alias masih menggunakan internal combustion engine,” ujar Public Relation Head PT Eurokars Motor Indonesia, Dwi Parileksono saat dihubungi VIVA.co.id.
Mengenai mobil listrik, Dwi menjelaskan bahwa di negara maju sekalipun, infrastruktur energi alternatif seperti listrik masih sulit didapat dan terbatas jumlahnya.
“Mobil listrik masih kurang mumpuni dari segi fleksibilitas penggunaannya, mengingat jarak tempuhnya yang sangat terbatas dan pengisian baterai yg masih memakan waktu lama,” tuturnya.
Sekadar informasi, beberapa waktu lalu Mazda mengenalkan mesin baru mereka. Berbeda dari mesin biasa, mesin yang mengusung teknologi SKYACTIV X itu tidak membutuhkan busi untuk menyalakan campuran bahan bakar.
Cara kerjanya mirip dengan mesin diesel, hanya saja bahan bakarnya menggunakan bensin. Mazda akan mengenalkan mesin tersebut di pameran Tokyo Motor Show, yang digelar pada akhir bulan ini di Jepang. (hd)