Stiker Iklan di Kaca Mobil Bikin Gagal Fokus
- Founder Karads
VIVA.co.id – Pemasangan iklan produk di kaca mobil saat ini sedang menjamur. Sebab, pengguna mobil bisa dapat keuntungan yang menjanjikan. Tetapi, apakah pemasangan stiker iklan di kaca belakang ini aman untuk berkendara?
Pendiri, sekaligus Chief Executive Officer Karads, I Made Harta Wijaya mengatakan, pada Undang-undang Lalu Lintas tidak ada pasal yang menunjukkan bahwa tidak boleh memasang stiker di kaca belakang. Dia mengklaim, pemasangan stiker tidak menggangu visibilitas.
"Tidak menghalangi sama sekali (pandangan ke belakang). Dan, stiker yang kami pasang satu arah, dari dalam masih bisa melihat keluar. Yang enggak bisa itu dari luar ke dalam," ujarnya kepada VIVA.co.id.
Lanjut dia, untuk mobil pribadi memang tidak ada aturan tidak boleh memasang stiker. Terkecuali untuk angkutan umum, di mana ada aturan penggunaan ketebalan kaca film.
Seperti diketahui, Dinas Perhubungan sempat merazia angkutan umum yang menggunakan kaca film terlalu gelap. Aturan kaca film ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan KM/439/U/1976. Di dalam aturan ini, kaca film angkutan umum minimal mampu menembuskan cahaya 70 persen.
Sedangkan menurut Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC), Jusri Pulubuhu, kendaraan apapun yang memasang iklan di kaca mobil mengurangi unsur keselamatan.
"Desain, atau gambar dapat menyita perhatian pengendara lain, dan ini memecah konsentrasi pengguna jalan lainnya. Jadi, bukan bahaya buat pemilik mobil, tetapi orang lain," tuturnya. (asp)