Alasan Mesin Mobil Harus Dipanasi, Jangan Sampai Menyesal
- VIVA.co.id/Jeffry Yanto
VIVA.co.id – Mobil tak melulu menjadi kendaraan untuk transportasi harian. Banyak pemilik mobil yang hanya memakai kendaraannya dalam jangka waktu tertentu, misalnya di akhir pekan atau mungkin hingga berbulan-bulan tak digunakan.
Mobil yang jarang dipakai ini ternyata mempengaruhi kualitas pelumasan, khususnya di ruang mesin. Meski jarang dipakai, kata Shofwatuzzaki, B2C Lubricants Technical Manager PT Shell Indonesia, sebaiknya mesin tetap dinyalakan atau dipanasi.
"Kalau bisa mesin dipanasi seminggu sekali, walaupun mobilnya jarang dipakai," kata Zaki disela acara 'Shell Bersama Membangun Indonesia' di Jakarta Selatan, Senin, 28 Agustus 2017.
Setidaknya ada dua manfaat jika mesin mobil dinyalakan, yang pertama kata Zaki, yakni membuat sela mesin tetap terlumasi. Sehingga saat mesin bekerja, gesekan antara komponen mesin bisa tetap dilindungi pelumas mesin.
Manfaat yang kedua, kata dia, untuk mencegah adanya kondensasi di dalam ruang mesin. Mesin yang tidak dinyalakan, membuat oli menumpuk di bawah. Akibatnya, bagian sela mesin bukan tidak mungkin terpapar karat.
"Saat mesin itu dipanasi, harapannya kalau pun ada molekul air bisa menguap lantaran panas mesin. Sehingga kadarnya di dalam oli juga berkurang, jadi oli juga tetap bisa melindungi. Terus kalau dinyalakan mesinnya bisa mengurangi risiko komponen mesin karat," kata dia.