Ternyata Masih Banyak yang Salah Kaprah dengan Mesin Turbo
- Jeffry Yanto/VIVAcoid
VIVA.co.id – Kini kebanyakan mobil baru dengan harga Rp500 jutaan sudah disematkan turbocharger. Sayangnya, masih banyak yang salah kaprah soal teknologi yang satu ini. Banyak yang mengira mesin turbo akan lebih boros bahan bakar dan perawatannya lebih rumit.
Rupanya, anggapan itu tak sepenuhnya benar. Bahkan teknologi turbo sebenarnya dapat memanfaatkan gas buang untuk memberikan udara bertekanan ke dalam ruang bakar sehingga pemakaian bahan bakar bisa lebih optimal dan tenaga yang dihasilkan lebih besar meskipun kapasitas mesin kecil.
Untuk perawatan juga tak serumit yang dibayangkan. Terlebih saat ini banyak pelumas mesin dan sistem pendingin yang memang dilahirkan untuk mesin turbo. Hal tersebut ditegaskan Iwan Abdurahman, Technical Service Division PT Toyota Astra Motor saat berbincang dengan VIVA.co.id, Kamis 24 Agustus 2017.
“Merawat turbo tinggal ganti oli mesin teratur dan saringan udara selalu bagus. Karena yang melumasi dan mendinginkan turbo oli mesin. Ada juga yang dialirkan air radiator sebagai pendingin tambahan di luar itu tidak ada lagi,” ujarnya.
Lanjut dia, kenapa saringan udara harus dalam kondisi bersih karena jika kotoran sampai menumpuk di turbin dan sisi intake akan merusak sistem turbo tersebut. Nah, jika sudah rusak seperti itu indikasinya bisa terdengar dari bunyi berdecit.
“Kalau ada kotoran ada yang masuk, bisa merusak bilah kipas si turbin. Kalau bilahnya gompal, jadi enggak balance putarannya dan ujung-ujungnya bunyi, lalu oblak, dan merusak bearing,” katanya. (ren)