Kisah Chevrolet Apache Pikap, dari Pertanian ke Pameran
- VIVA.co.id/Jeffry Yanto
VIVA.co.id – Mobil pikap Chevrolet Apache lansiran 1955-1960 racikan General Motor memiliki dimensi yang lebih besar dari mobil-mobil lain pada umumnya.
Pada zamannya, pikap ini digunakan untuk mengangkut hasil pertanian dan pertambangan, baik di luar negeri maupun di Indonesia.
Kini, mobil klasik racikan Amerika Serikat ini menjadi populer di kalangan para kolektor mobil klasik. Seperti halnya Dani, salah seorang pemilik Apache di Indonesia.
Dani bercerita, ia mendapatkan mobil ini di Balikpapan, Kalimantan Timur, dalam kondisi terbengkalai.
"Mobil ini tahun 1957. Saya dapat dari Balikpapan enam tahun yang lalu. Mobil bekas petani, harganya Rp100 jutaan. Keadaannya sangat bahan banget (butuh banyak perbaikan). Perlu waktu kurang lebih dua tahun untuk proses pengerjaannya," ujarnya kepada VIVA.co.id di pameran GIIAS 2017.
Dani menjelaskan, kondisi bodi yang berkarat membuat ia harus memperbaiki banyak bagian. Komponen pelengkap seperti kaki-kaki, emblem dan aksen krom ia datangkan langsung dari AS.
"Saya bisa dapat semua onderdil asli, karena masih diproduksi oleh GM. Mulai dari kaca, ban, aksesori mesin semuanya asli. Jatuhnya cuma beli sasis sama bodi saja, kaki-kaki baru semua, radiator dan masih banyak lagi," tuturnya.
Ia mengaku, meski mobilnya dipamerkan di stan Chevrolet, tapi pihak GM Indonesia tidak ada sangkut-pautnya dalam proses retorasi pikap bersejarah ini.
"Semua sektor sulit, sampai baut-baut saja orisinal. Meski ada yang tertarik, enggak akan saya jual. Mobil saya dipajang di sini karena GM Indonesia kenal saya di PPMKI (Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia)," jelas Dani. (ren)
Lihat review mobil-mobil paling oke hanya di sini.