Toyota Getol Bikin Aliansi, untuk Apa?
- REUTERS/Yuya Shino
VIVA.co.id – Dua pabrikan mobil asal Jepang, Toyota dan Mazda, sudah serius bekerja sama. Toyota membeli saham Mazda sebesar 5,05 persen, dan digunakan untuk membangun pabrik mobil listrik di Amerika Serikat.
Selain itu, Toyota juga menggandeng Daihatsu guna mengembangkan mobil baru untuk negara-negara berkembang. Kenapa belakangan ini Toyota rajin membangun aliansi?
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, untuk membangun sebuah pusat riset dan pengembangan membutuhkan biaya yang besar.
Dengan adanya aliansi, selain bisa memangkas biaya, proses pengembangan produk juga akan lebih mudah.
"Biaya riset untuk kendaraan kan besar. Dengan aliansi, mereka bisa menggabungkan beberapa teknologi. Dengan kolaborasi, kami mengharapkan ada sinergi. Jadi, biaya enggak terlalu besar," ujarnya saat ditemui di pameran GIIAS 2017.
Selain biaya, aliansi juga bisa menguntungkan dalam hal teknologi. Menurutnya, teknologi Mazda seperti SkyActive bisa menjadi kolaborasi yang baik dengan teknologi yang dimiliki Toyota.
"Semuanya mungkin. Seperti kolaborasi Daihatsu-Toyota, mungkin bahwa kami melayani negara-negara berkembang yang butuh kendaraan kompak."
Menurut dia, saat ini kerja sama Mazda dan Toyota hanya untuk di Amerika saja. Untuk Indonesia, Toyota masih fokus pada aliansi dengan Dahatsu. (mus)