Alasan BMW Mustahil Rakit M Sport di Indonesia
VIVA.co.id – Setiap pabrikan mobil premium asal Jerman menciptakan edisi khusus mesin yang lebih bertenaga untuk memuaskan konsumennya terlebih bagi yang menyukai performa seperti Mercedes-Benz versi AMG, dan BMW dengan M series miliknya.
Maka untuk meracik mesin bertenaga buas, setiap pabrikan mempunyai tenaga ahli yang dianggapnya spesial. Karena alasan itulah BMW Group Indonesia tidak bisa melakukan perakitan lokal untuk BMW 530i M Sport yang diluncurkan Juli 2017 lalu.
Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia Jodie O'tania mengatakan, kalau BMW M semua produksi masih di Jerman. Kata dia, itu terkait dengan teknologi dan tim produksi M series yang memang spesial.
"Jadi selain di Jerman tidak ada lagi dan enggak mungkin (termasuk Indonesia untuk merakit lokal M series). Kita mengatakan tidak mungkin atau mungkin tidak bisa, karena itu fitur dan kita tidak bisa berspekulasi," ujarnya di Sunter, Jakarta Utara.
Padahal untuk marker, menurut Jodie pasar M series di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kata dia, cukup signifikan terutama M2 semenjak hadir di RI market share BMW M series jadi meningkat. Namun, untuk angka pasti, ia enggan berkomentar.
Sementara mengenai pabrik PT Gaya Motor Indonesia di Sunter, Jakarta Utara melakukan perakitan lokal hanya untuk series 3, series 7, X1, X3, X5, hingga BMW series 5 terbaru yakni, 530i Luxury Line. Pabrik perakitan ini hanya memiliki 100 tenaga kerja, maka tidak heran jika pabrikan berlogo baling-baling ini masih enggan memilih Indonesia untuk merakit M series.
"100 persen lokal, kita bisa lihat setiap ada produk baru selalu ada dua sisi. Sisi pertama kita melakukan training orang kita ke luar di Jerman atau di network lain seperti Thailand, Mesir dan Rusia, untuk logistik production quality," ujar Ary Mariano, President Director PT Gaya Motor Indonesia.
Kata Ary, sampai auditor semuanya itu orang lokal, hanya jika ada model baru saja atau sistem kualitas yang baru. Tenaga pekerja PT GMI harus melakukan pembelajaran terlebih dahulu di Jerman dan itu berlaku untuk negara di seluruh dunia yang melakukan perakitan BMW.
"Tergantung, bisa sebulan training bisa seminggu tergantung objektifnya. Pada titik-titik di mana ada hal-hal baru, biasanya ada orang dari BMW AG yang akan assist kita. Seperti saat ini, ada teknologi baru yaitu self assist parking, maka aada orang dari BMW AG. Karena disini sekitar 100 sampai 110-an karyawan satu shift," katanya.
Honda akhirnya menelurkan Honda Jazz generasi ketiga di Indonesia. Secara tampilan usai menjalani facelift, hatchback andalan Honda ini terlihat lebih sporty. Lihat review singkatnya di sini.