Tahap Perbaikan Mobil Penyok di Diler Resmi, Perlu Tahu
- VIVA.co.id/Pius Yosep Mali
VIVA.co.id – Mobil sehabis mengalami tabrakan tentu akan menyisakan bodi penyok atau rusak. Untuk memperbaikinya, konsumen bisa memilih ke bengkel resmi maupun tidak resmi tentu dengan pertimbangan biaya yang berbeda.
Di bengkel resmi, perbaikan biasanya lebih mahal karena menggunakan pekerja terlatih dan peralatan yang canggih. Hasilnya tentu lebih bagus. Sedangkan di bengkel tak resmi, biasanya biaya lebih murah meski hasil belum tentu memuaskan.
Nah, kali ini VIVA.co.id akan mencoba mengintip proses perbaikan mobil penyok yang dilakukan di diler-diler resmi. Apa saja tahapannya?
Menurut Kepala Bengkel Mitsubishi Authorized Bodi & Cat, Kondi Suhendi, tahap pertama perbaikan di bengkel resmi adalah konsumen akan diarahkan menuju ruangan estimasi harga dan akan dilayani oleh service advisor.
“Setelah negosiasi selesai, kendaraan langsung dibawa ke stall perbaikan. Nanti akan dilihat kendaraannya apa rusak berat, rusak ringan dan sedang. Nanti akan dilakukan proses pengerjaan pengetokan mobil,” kata Kondi di Palembang, Sumatera Selatan.
Setelah proses pengetokan, selanjutnya dilakukan proses pendempulan. Setiap proses pendempulan dilakukan dengan teliti dan hati-hati agar hasil yang diperoleh bisa lebih maksimal. Setelah proses pendempulan selesai, tahap selanjutnya akan dilakukan pengeringan dengan menggunakan cahaya infra red.
"Setelah itu kita melakukan pengamplasan dengan menggunakan teknik dry sanding. Hasilnya akan jauh lebih baik dan sempurna," ujarnya.
Setelah melakukan teknik dry sanding, mobil bakal menjalani proses masking. Kemudian mobil bakal dicat dasar untuk menutupi dempulannya. Setelah selesai kemudian mobil akan kembali di masking.
Setelah selesai mobil akan menuju ruang oven. "Di ruang oven akan dilakukan proses pengecatan, selesai akan dilakukan barner. Kita panasin kendaraan yang ada di oven, dengan oven pengerjaan tentu akan lebih cepat," ujarnya.
Setelah melalui proses pemanasan, tahap selanjutnya adalah pendinginan lalu akan dilakukan pemolesan. Di tahap pemolesan akan dilakukan pemeriksaan apakah proses pengecatan dilakukan dengan benar.
"Habis dipoles, masuk ke stall pemasangan komponen. Jadi komponen diganti dengan yang baru. Lalu kendaraan kita bersihkan dan masuk ke pemeri akhir apakah pengerjaan sudah sempurna, kendaraan itu kita siap serahkan pada konsumen," ujarnya.
Untuk waktu pengerjaan kata dia, termasuk dengan jenis kerusakan. Bila rusak ringan biasanya hanya satu hari, namun bila rusak berat hanya membutuhkan waktu kurang lebih empat hari.
"Biayanya tergantung kerusakan, karena dihitung per panel. Satu panel mobil mulai sekitar Rp600 ribu. Panel yang paling mahal itu roof sekitar Rp1,2 juta kalau bus bisa lebih mahal," kata dia.