Daftar 10 Mobil Jadul Termahal dalam Sejarah Lelang (I)
- motor1
VIVA.co.id – Barang kuno atau antik tentu punya nilai jual yang sangat tinggi. Tak terkecuali untuk mobil-mobil jadul nan antik. Dalam kesempatan ini, terangkum 10 mobil jadul termahal yang tercatat dalam sejarah lelang.
Seperti yang dilansir Motor1, Kamis 20 Juli 2017, saking mahalnya 10 mobil jadul ini bahkan diklaim cukup untuk membeli sebuah pulau di Karibia yang diperkirakan senilai Rp3 triliun.
Nah, mobil apa saja yang menyandang status termahal dalam sejarah lelang?
1. 1959 Ferrari 250 GT California Spider Competizione
Mobil ini laku terjual seharga Rp241 miliar. Mobil ini memang sangat klasik dan sangat langka. Memiliki jarak sumbu roda yang panjang, mobil ini juga punya sejarah dalam dunia balap.
2. 1961 Ferrari 250 GT SWB California Spider
Mobil ini laku terkual senilai Rp246 miliar dalam sebuah acara lelang. Mobil tersebut ditemukan pada 2015 lalu di sebuah gudang milik Robert Baillon, konglomerat transportasi asal Prancis, bersama beberapa mobil langka lainnya.
3. 1939 Alfa Romeo 8C 2900 B Lungo Spider
Mampu terlego seharga Rp263 miliar. Mobil Alfa Romeo ini merupakan salah satu kendaraan dengan mesin terhebat di zamannya. Mobil langka ini terjual dalam pelelangan RM Southeby di Monterey.
4. 1955 Jaguar D-Type
Mobil ini mampu laku senilai Rp290 miliar. Bergabung dengan sang Alfa pada pelelangan di RM Southeby tahun lalu, mobil ini merupakan mobil balap Jaguar yang paling di dambakan. Dengan nomor seri XKD 501 mobil ini pernah menjuarai di kejuaran Le Mans pada tahun 1956, memiliki mesin dengan kapasitas 3,4 liter dan mampu menyemburkan tenaga 285 daya kuda. Mampu melaju dengan kecepatan 156mil/jam.
5. 1964 Ferrari 275 GTB/C Speciale
Mobil ini mampu terlego senilai Rp351 miliar. Mobil ini merupakan mobil sejarah Ferrari yang sangat spesial. Hanya dibuat 3 mobil, mobil ini di desain untuk mobil balap. Mobil ini juga merupakan mobil Ferarri pertama yang menggunakan suspensi belakang. Terjual di lelang RM Southeby di Monterey pada 16 agustus 2014 lalu.
Selanjutnya..
Laporan: Sheila Dwiandani