Anggota DPR Kepincut Mobil Listrik Rp2,6 Miliar

Tesla Model X
Sumber :
  • viva.co.id/Jeffry Sudibyo

VIVA.co.id – Kendaraan dengan penggerak motor listrik diklaim lebih ekonomis dibanding kendaraan bermesin bahan bakar minyak atau BBM. Selain lebih murahnya tarif listrik ketimbang BBM, mobil bermesin konvensional juga membutuhkan perawatan berkala yang lebih sering.

Sopir Tesla Cybertruck yang Meledak di Hotel Donald Trump Bukan Orang Sembarangan

Sementara, mobil listrik seperti Tesla Model X dan Tesla Model S yang diboyong dari Amerika Serikat oleh importir umum Prestige Image Motorcars, berbeda. Kedua mobil listrik ini tidak memerlukan pergantian suku cadang dan perawatan.

Presiden Direktur Prestige Image Motorcars, Rudy Salim, mengatakan, mobil Tesla tidak membutuhkan servis berkala dan perawatan khusus. Kata dia, tidak ada pergantian oli maupun komponen mesin.

Daftar Harga Mobil Listrik China di RI per Januari 2025

“Diganti hanya ban dan kampas rem, hitungannya tahunan. Serta karet wiper. Selebihnya tidak ada perawatan atau servis khusus. Karena di Amerika sendiri, mobil ini hanya dicas dan jalan,” ujarnya kepada VIVA.co.id di Pluit, Jakarta Utara.

Selain itu, baterainya pun tidak perlu ada perawatan. Pihak pabrikan menyebut, umur baterai bertahan hingga 10 tahun, dan itu waktu yang cukup lama untuk penggunaan mobil pribadi.

Tesla Cybertruck Meledak di Hotel Donald Trump, Elon Musk Buka Suara

Sementara itu, Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, mengatakan, banyak keuntungan memiliki mobil listrik seharga Rp2,6 miliar. Tapi, karena aturan pemerintah yang belum rampung, harga mobil ini (Tesla Model X) terlalu mahal.

“Ekonomis, enggak perlu perawatan, ganti busi dan lain sebagainya. Artinya, keluarga tak perlu lagi memikirkan servis segala macam. Saya sendiri tertarik untuk punya juga, supaya jadi contoh penghematan ekonomi,” ujarnya saat ditelepon Rudy. (ase)

Penasaran dengan bentuk lengkap Tesla Model X? Saksikan di video OtoVIVA berikut ini.

Zeekr 009

Pasar Mobil Listrik Mewah di China Tak Baik-baik Saja

sejumlah analis memperkirakan peluncuran model premium yang benar-benar baru akan lebih sedikit pada 2025 lantaran melemahnya permintaan di pasar lokal.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025