Parkir Mobil Mewah, Pria Disindir 'Coba Uangnya Buat Makan'
- Viral4real
VIVA.co.id – Di beberapa negara berkembang seperti Filipina, banyak penduduk setempat yang jarang melihat keberadaan mobil-mobil mewah berharga fantastis. Hal itu berlaku di sejumlah wilayah pinggiran ibu kota di sana. Kalaupun ada, pemilik hanya datang dari kalangan terbatas, yakni selebriti dan pemilik bisnis.
Fakta menyebut, jangankan untuk membeli, bertahan hidup saja mereka mesti putar otak. Kalaupun menggandrungi mobil mewah, tentu mereka mesti menebusnya dengan cara yang tak mudah dan murah.
Sama seperti di Indonesia, terkadang masih banyak kalimat yang keluar dari segelintir masyarakat di sana melihat mobil-mobil mewah seliweran. Kata-kata yang akrab, "sombongnya", "daripada beli mobil mewah, mending diamalkan buat masyarakat miskin".
Sebenarnya tak ada yang salah dengan penilaian itu, namun apakah hanya melulu kesombongan yang menempel dari para pemilik mobil mewah tersebut?
Akun Facebook dari Tom Nicholson menanggapi anggapan miring ini. Penjelasan diberikan karena dia turut mengalami peristiwa tersebut kala berada di Filipina. Dalam ceritanya, dia mengaku ditegur seorang warga usai memarkirkan mobil Chevrolet Corvette berkelir merahnya.
Dalam ulasannya, Nicholson bercerita ada seseorang yang mendekatinya dan tiba-tiba bertanya: "Apakah Anda tahu berapa banyak orang yang bisa diberi makan dengan uang yang Anda gunakan untuk membeli mobil ini?" kata pria tersebut seperti dilansir Viral4real, Jumat 2 Juni 2017.
Mendengar pertanyaan monohok itu, ia pun lalu meladeni dengan jawaban yang tak kalah monohok. "Saya jawab, saya membeli ini juga memberi makan banyak orang, mulai dari si pembuat ban, memberi makan orang-orang yang buat komponen mobil, orang-orang yang bekerja di perusahaan tembaga, kabel, pabrik, diler, dan keluarga mereka," kata dia.
"Meski saya harus akui, saya benar-benar tidak tahu berapa banyak orang yang telah diberi makan dari hasil membeli mobil ini," katanya lagi.
Status Nicholson kemudian menjadi perbincangan banyak warganet. Sebagian setuju dengan apa yang dikatakannya, sebagian lagi tetap ada yang mencibir, menuding sombong. Tetapi Nicholson memberi banyak penjelasan, menyebut itulah contoh perbedaan antara kapitalisme dan kesejahteraan mental.
"Kalau Anda memberi seseorang untuk apa-apa, berarti merampas harga diri Anda dan mereka. Kapitalisme itu memberi sesuatu ke orang untuk keahlian mereka. Sementara sosialisme mengambil uang dari kehendak Anda dan mendorong sesuatu ke tenggorokan yang tak pernah Anda minta," katanya. (ase)