Dahlan Iskan Beberkan Kecanggihan Mobil Barunya, Harga Rp4 M
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id – Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, memiliki tunggangan baru yakni mobil listrik Tesla seharga Rp4 miliar. Selain ramah lingkungan, mobil jenis sedan itu juga setara supercar umum dikenal punya kecanggihan seperti Lamborghini atau Ferrari.
Dahlan sedikit menjelaskan soal kecanggihan mobil barunya itu. "Baterainya kalau penuh bisa dipakai dengan jarak tempuh 500 kilometer. Nge-charge-nya 24 jam insya Allah sudah penuh," katanya saat menunjukkan Tesla miliknya di Gedung Graha Pena Surabaya, Jawa Timur, Jumat 12 Mei 2017.
Mobil tersebut tidak memerlukan kunci starter, biasa disebut masyarakat dengan kontak. Untuk membuka pintu atau menghidupkan mesin, pemilik cukup membawa semacam remot sensorik yang terhubung dengan mobil. Kunci itu hanya bisa digunakan oleh pemiliknya saja.
"Kalau saya mendekat ke mobil, pintunya langsung terbuka. Begitu masuk ke dalam, mesinnya hidup sendiri. Begitu juga kalau keluar, mesin langsung mati dan pintu terkunci sendiri," jelas Dahlan.
Tesla milik Dahlan berkabin dua dengan kapasitas empat penumpang, termasuk pengemudi. Mobil jenis rumahan itu termasuk kategori matik. Di bagian tengah dasbor, terdapat layar sentuh menu-menu pengendali, seperti membuka bagian atap mobil.
Kecanggihan lainnya ialah soal suara atau deru mesin. Tesla tipe S itu nyaris seperti tanpa bunyi. VIVA.co.id coba merasakan ketika Dahlan melajukan mobil tersebut mengelilingi Graha Pena. Memang, begitu berjalan, hanya dengung suara putran ban yang terdengar. "Suara mesinnya memang enggak kedengaran, ya, karena listrik," kata Dahlan.
Mantan Direktur BUMN itu menjelaskan, di Amerika mobil listrik Tesla sudah diproduksi massal sejak empat tahun lalu. Pertumbuhannya begitu cepat, dalam setahun 700 ribu unit Tesla diproduksi di sana. "Tapi nilai harganya mengalahkan Ford yang memproduksi mobil berbahan bakar minyak," tandas Dahlan.
Dahlan mengaku pernah membayangkan mobil listrik dikembangkan di Indonesia empat tahun lalu, semasa masih menjadi Menteri BUMN. Tetapi harapannya gagal karena proyek itu jadi perkara hukum dan dia kini jadi tersangka. "Rupanya saya mungkin salah menyampaikan. Banyak orang mengira saya mau bisnis mobil listrik, padahal tidak," ucapnya.