Bukan Saatnya Lagi Sambangi Pameran Otomotif karena SPG
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id – Meski angka penjualan mobil di Tanah Air saban tahunnya terbilang menarik, namun ada fenomena eksentrik yang masih kerap menghantui para pemilik kendaraan, yakni gagap teknologi alias gaptek dengan mobillnya sendiri. Artinya, meski mereka bisa mengemudi, namun tak sedikit dari mereka yang buta dengan fitur-fitur pada mobilnya.
Hal ini disampaikan Andy Wismarsyah, Presiden Direktur API Events Holding Company dari One Events. Menurut dia, kasus demikian sudah umum terjadi di Tanah Air. Banyak dari mereka yang enggan membaca buku petunjuk atau bertanya, sehingga membuatnya buta akan teknologi pada mobil yang dimilikinya sendiri.
Sebenarnya, kata dia, ini bisa ditanyakan saat masyarakat mendatangi pameran otomotif seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). Di pameran otomotif, masyarakat bisa bertanya apa pun soal fitur dan memperkaya pengetahuan mengemudinya.
"Ini kan kadang pameran otomotif cuma digunakan untuk mengetahui mobil baru, model baru, atau fokus pada SPG (sales promotion girl). Padahal banyak di antara mereka yang tak tahu banyak soal fitur pada mobil dan sebagainya. Itu kesempatan pengunjung untuk bisa bertanya luas," kata Andy di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa malam, 9 Mei 2017.
Dia mencontohkan, dia pernah menemukan kasus seseorang dengan ban kempis pada bagian belakang namun mendongkrak pada ban bagian depan. Itu dilakukan karena pelek yang digunakan lebar dan besar. "Ini kan bukti mereka tidak tahu," kata dia.
Hal ini diamini Freddy Sutrisno, Staf Ahli Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Kata dia, banyak pemilik kendaraan di Indonesia yang unik. Di antaranya pengguna mobil mewah sekelas Land Cruiser, namun tak mengetahui apa yang harus diperbuat ketika mengalami ban kempis.
"Satu waktu saya menemukan itu, sepasang suami-istri mengendarai Land Cruiser, namun bannya kempis. Dia malah telepon bengkel untuk ganti ban, dan dia melanjutkan perjalanannya lagi. Ini unik, dia tak bisa berbuat banyak di saat seperti itu dan memilih menggunakan jasa orang lain," kata dia. (one)