Sudah Mulai Dijual, Keamanan Mobil Terbang Dipertanyakan
- www.aeromobil.com
VIVA.co.id – Mobil terbang yang dahulu hanya menghiasi berbagai cerita fiksi kini menjadi kenyataan. Sejumlah perusahaan otomotif belakangan terus menggenjot produksi mobil dengan sayap, bahkan salah satunya telah mulai dirilis banderolnya. Sebut saja Aeromobil yang baru-baru ini mengumumkan keran pemesanan dengan banderol mulai US$1,3 juta hingga US$1,6 juta, atau setara dengan Rp17,3 miliar hingga Rp21,3 miliar.
Selain itu ada pula perusahaan Belanda PAL-V yang baru-baru merilis mobil terbang model terbaru yang dijuluki Liberty, di Top Marques Monaco. PAL-V dalam keterangannya bahkan bakal melakukan pengiriman unit kepada pelanggannya pada akhir tahun 2018. Mereka berharap pengumuman itu dapat memicu daya beli masyarakat akan sebuah mobil terbang.
Namun, meski masa depan transportasi nampak di depan mata, tetapi kekhawatiran masih menggelayut publik luas. Seperti dilansir Carscoops, Selasa 25 April 2017, baru-baru ini Universitas Michigan melakukan survei untuk mengetahui apa yang masyarakat pikirkan tentang bentuk transportasi inovatif ini.Â
Hasil survei itu ternyata menyebut hampir dua pertiga orang Amerika tak terkejut dengan mobil terbang. Mereka justru khawatir akan keselamatan mereka jika membesut kendaraan langit itu. Laporan menyebut, 63 persen responden mengatakan bahwa mereka "sangat prihatin" tentang keamanan mobil terbang, sementara 83 persen mengatakan mereka lebih menyukai jika mobil terbang dapat mendarat secara vertikal ketimbang membutuhkan landasan pacu seperti pesawat pada umumnya.Â
Selain itu, 80 persen responden juga mengatakan parasut akan sangat penting pada sebuah mobil terbang.
Bisnis mobil terbang memang kini terus dilirik. Pada Januari lalu, Airbus bahkan mengumumkan rencana mereka menghadirkan purwarupa mobil terbangnya yang dapat dimiliki masyarakat umum sebagai cara untuk menghindari kemacetan di perkotaan. (hd)