Kredit Mobil Diperketat, Daihatsu Pusing
- Duitpintar.com
VIVA.co.id – PT Astra Daihatsu Motor, Agen Pemegang Merek Daihatsu di Indonesia, resmi meluncurkan mobil Low Cost Green Car terbaru mereka, New Ayla. Mobil ini akan menjadi pesaing dari Honda Brio Satya generasi terbaru, yang dihadirkan tahun lalu.
Resmi diperkenalkan di hadapan awak media, mobil teranyar perusahaan otomotif asal Jepang ini diklaim telah menggunakan 94 persen komponen dalam negeri.
"Kami menyebutnya TPKDN (tingkat penggunaan komponen dalam negeri), saat ini angkanya adalah 94 persen. Komponen yang kami modifikasi untuk model baru ini adalah komponen yang sudah dilokalkan di komponen yang lama," kata Executive Officer Research and Development ADM, Pradipto Sugondo.
Trik lain yang dilakukan ADM untuk mendapatkan TPKDN sebesar 94 persen adalah menggunakan mesin milik LCGC tujuh penumpang andalan mereka, Sigra.
Sayangnya, meski telah berusaha menekan harga jual dengan cara memakai komponen dalam negeri, namun Daihatsu mengaku bahwa penjualan mobil saat ini tengah menurun. Hal itu diungkapkan Direktur Pemasaran ADM, Amelia Tjandra.
Menurutnya, penyebab turunnya penjualan secara retail adalah karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperketat pemberian kredit untuk kendaraan.
“Kalau wholesales pasar memang naik lima persen. Tapi, retail turun dibandingkan tahun lalu. OJK kan sangat ketat, Sangat selektif, prosesnya lama,” tuturnya.
Ia menjelaskan, penjualan Daihatsu 83 persen menggunakan sistem kredit. Sehingga, peran leasing sangat pengaruh bagi perusahaannya. Meski Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) mengalami peningkatan, namun tidak semuanya mampu terealisasi sehingga menjadi penjualan retail.
"SPK itu naik terus. Bulan lalu kami bisa jual 19 ribuan SPK. Tapi, realisasi jadi retail hanya 15.300 unit. Leasing itu sangat selektif sekali,” ungkapnya. (ase)
Di Pameran Ini Kredit Mobil Honda Uang Mukanya Mengejutkan
Uang muka atau duit pertama yang masuk untuk membeli mobil baru biasanya paling rendah di angka 15 persen, namun untuk mobil Honda lebih rendah.
