Toyota Ubah Mesin Demi Aturan Emisi Euro 4
- REUTERS/Yuya Shino
VIVA.co.id – Pemerintah melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017, secara resmi menerapkan standar emisi Euro 4 bagi kendaraan bermotor tipe baru. Bagi mobil baru berbahan bakar bensin, aturan tersebut berlaku mulai 18 bulan sejak peraturan menteri itu diteken, pada 10 Maret 2017 lalu. Artinya, aturan akan berlaku efektif mulai September 2018 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, perusahaan otomotif raksasa asal Jepang, Toyota mengaku siap dengan aturan itu, yakni menghadirkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan. "Tentu saja kami siap, kami sudah punya kendaraan dengan standar Euro 4. Jadi memang kami sudah mengarah ke sana," kata Executive General Manager, PT Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto kepada VIVA.co.id, Rabu 5 April 2017.
Saat disinggung perubahan apa saja yang akan terjadi pada sektor mesin, Soerjopranoto mengaku masih melakukan studi lebih jauh terkait hal tersebut. Namun perubahan akan lebih ke arah efisiensi bahan bakar dan kontrol emisi.
"Kalau perubahan tentu saja melihat kepada spesifikasi engine, lebih ke arah efisien bahan bakar dan emission control. Jadi kalau ada bahan seperti karbondioksida harus dikurangi. Saat ini masih melakukan studi, tapi lebih ramah lingkungan, pengurangan bahan bakar, lebih ke emisi," ujarnya. "Secara jelasnya apa saja yang harus diubah pada sektor mesin, kami belum bisa jelaskan secara detail, karena memang masih melakukan studi."
Meski ada pengurangan gas buang, Soerjopranoto menekankan tenaga yang akan dihasilkan mobil-mobil Toyota bakal tetap optimal. "Kami akan tetap jaga value. Mungkin ada perubahan tenaga, tapi contoh ada sistem Eco Drive, memang tenaga power berkurang tapi konsumen akan lebih mendapatkan irit bahan bakar. Tapi kami juga tawarkan sistem sport, di mana konsumen bisa mendapatkan power dan akselerasi bertambah, tapi memang sedikit lebih besar untuk (konsumsi) bahan bakar. Tapi yang pasti kami sediakan yang terbaik dan sesuai dengan pilihan konsumen," ujarnya.