Ada Edisi Baru Mobil Porsche Tiruan Buatan China
- Carscoops
VIVA.co.id – Mobil Porsche Macan tiruan terbaru yang diproduksi China bakal siap menggebrak pasar otomotif. Seakan tak malu dengan produksi kloningannya, mereka menyatakan bakal merilis model Zotye SR9 yang diperuntukkan untuk kaum hawa. Mobil itu sedianya bakal ditampilkan di ajang Shanghai Auto Show 2017, bulan depan.
Seperti dilansir Carscoops, Jumat 31 Maret 2017, Zotye SR9 anyar itu diberinama 'Nunsheng' yang memiliki arti 'Dewi'. Sesuai target, mobil tersebut tampil dengan kelir serba pink atau merah muda. Sport Utility Vehicle ini juga nampak feminim hingga ke dalam kabin.
Ini terlihat pada bagian dashboard, pintu, tuas persneling, konsol tengah, dan permukaan lainnya yang berwarna merah muda dengan dikawinkan kelir putih pada beberapa bagian lainnya. Zotye SR9 Nunsheng dijual dengan harga sekira US$26 ribu atau setara Rp346 juta. Harga ini jauh lebih mahal dari Zotye SR9 edisi standar yang hanya dibanderol US$15.790 atau setara Rp210 jutaan.
Meski begitu, untuk urusan dapur pacu masih sama, di mana Nunsheng masih mengandalkan mesin turbocharged berkapasitas 2.0 liter yang dapat menyemburkan tenaga 190 daya kuda dan torsi 250 newton meter. Mesin yang digunakan pada Porsche Macan tiruan ini, berasal dari Shenyang-Mitsubishi --mesin usaha patungan keduanya.
Mesin itu juga dibekali pada tiruan dari Range Rover Evoque buatan China melalui produk Landwind X7. Mesin dikawinkan dengan sistem transmisi manual lima kecepatan dan enam kecepatan DCT.
Jika membandingkan, secara dimensi Zotye SR9 sebenarnya lebih besar dari Porche Macan sesungguhnya. Zotye SR9 memiliki panjang 4.744 milimeter, lebar 1.929 mm, tinggi 1.647 mm dan wheelbase 2.850 mm. Sementara Porche Macan, memiliki panjang 4.681 mm, lebar 1.923 mm, tinggi 1.624 mm dan wheelbase 2.807 mm.
Kebiasan China mengkloning mobil sebenarnya sudah sering terjadi. Di antaranya adalah Audi Q3 menjadi SR7, VW Tiguan menjadi Damai X, Audi Q5 menjadi Zotye T6000. Protes hak cipta yang diduplikasi tanpa izin, juga telah dilakukan para produsen mobil yang menjadi korban. Namun sayang, pengadilan kerap memenangkan para produsen mobil Tiongkok. (hd)