Karakter Mobil Ternyata Bisa Dilihat dari Jenis Suspensinya

Suzuki Carry pikap dimodifikasi jadi mobil off-road.
Sumber :
  • Herdi Muhardi/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Begitu banyak model dan varian mobil membuat konsumen terkadang bingung menentukan pilihan. Contohnya saat mereka ingin memiliki mobil jenis sport utility vehicle atau SUV.

Saham Bank Artha Graha Kena Suspensi, BEI Beberkan Alasannya

Meski bentuknya sama-sama gagah, namun SUV sangat berbeda dengan mobil jenis pikap double cabin. Perbedaan tidak hanya ada pada bentuknya saja, namun juga spesifikasi suspensinya.

Technical Trainer PT Tata Motors Distribusi Indonesia, Mohamad Arief Budiman mengatakan, setiap desain suspensi, baik per maupun peredam kejut atau shockbreaker, memiliki fungsi yang berbeda.

Motor Royal Enfield Berbasis Super Meteor 650 Siap Meluncur, Segini Harganya

Double cabin yang digunakan di perkebunan dan pertambangan rata-rata menggunakan per keong depan dan per daun belakang. Jadi, per depan independent dan per belakang rigid,” ujarnya di Jakarta.

Dua jenis per itu biasa dipakai, karena memiliki karakter yang sesuai untuk medan off-road. Selain itu, strukturnya juga lebih kuat.

Perlu Diketahui, Ini Penyebab Mobil Oleng dan Cara Mengatasinya

“Yang bagus buat off-road, tergantung tujuannya buat apa. Kalau buat mobil barang, engga mungkin pakai per keong,” ungkapnya.

Lanjutnya, per keong banyak dipakai pada mobil yang meluncur di atas aspal, karena bisa memberi kenyamanan yang lebih baik. Jika dipakai pada mobil barang atau yang biasa melintas di jalur tanah dan batu, dikhawatirkan akan cepat rusak, karena memang tidak didesain untuk keperluan itu.

“Ada juga mobil off-road menggunakan per keong, tapi untuk perawatannya tentu lebih mahal. Jadi, bagus atau tidaknya suspensi itu tidak bisa disamakan,” tuturnya.

Papan elektronik IHSG di Bursa Efek Indonesia (foto ilustrasi)

IHSG Sumringah saat Penutupan Pasar Jelang Akhir Pekan, Intip Saham-saham yang Kinclong

IHSG) ditutup menguat sebesar 0,66 persen atau 47,14 persen pada akhir sesi perdagangan, Jumat, 17 Januari 2025. Alhasil, IHSG mengunci posisi di level 7.154.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025