Review Renault Koleos, Kualitas Eropa Harga Jepang
- VIVA.co.id/Purna Karyanto
VIVA.co.id – Sudah menjadi hal umum jika mobil Eropa memiliki harga lebih mahal ketimbang mobil buatan Jepang. Tapi, tradisi tersebut dipatahkan Renault dengan menghadirkan Koleos di Tanah Air.
Meski Renault berasal dari Prancis, tapi PT Auto Euro Indonesia (AEI), Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Renault di Indonesia, membawa masuk Koleos secara utuh dari Korea Selatan.
Sepertinya ini menjadi strategi yang tepat dilakukan oleh AEI, karena Koleos generasi kedua ini bisa bersaing dengan kompetitornya dengan harga di bawah Rp500 juta, seperti Honda CR-V, Mazda CX-5 dan Nissan X-Trail.
Lantas, apa saja keunggulan dan kekurangan dari Sport Utility Vehicle (SUV) ini?
Dari segi desain, Koleos lebih terlihat elegan, dengan mempertahankan wajah khas SUV Eropa yang disebut modern ala Talisman. Padahal, platform yang digunakan sama dengan X-Trail.
Selain itu, yang paling menarik perhatian adalah desain lampu depan yang mirip mata elang, dengan tampilan sipit dan sudah tertanam Day Time Running Light (DRL). Lampu depan dapat menyala menyesuaikan kondisi cuaca dan juga mengikuti arah mobil berbelok.
Saat masuk ke dalam kabin, terlihat balutan bahan semi kulit mewah pada dasbor mobil seharga Rp496 juta ini. Joknya juga dibalut pelapis kulit, namun bahannya sedikit keras dan kurang nyaman.
Untungnya, penumpang dihibur dengan hadirnya ambient lighting dan panoramic sunroof berukuran besar. Pengemudi juga dimanjakan dengan pengaturan jok secara elektronik dan pengaturan setir yang sudah menganut telescopic.
Renault menyematkan perangkat hiburan tingkat tinggi di dalam mobil ini. Ada 12 pengeras suara merek Bose yang dipasang di sekeliling kabin. Nada bass juga terdengar empuk, berkat hadirnya subwoofer yang menempel pada ban cadangan.
Untuk mengakses sistem hiburan dan pengaturan panel instrumen, tersedia layar sentuh vertikal berukuran 8,7 inci di bagian tengah dasbor. Melalui layar ini, pengemudi bisa mengakses berbagai fitur canggih, seperti navigasi, audio dan koneksi ke smartphone.
Renault Koleos (Foto: VIVA.co.id/Purna Karyanto)
Perbedaan mobil ini dengan mobil mewah asal Jepang adalah tersedianya fitur untuk mengubah tingkat kekerasan suara sensor parkir (ada tiga area sensor parkir, yakni depan, samping dan belakang).
Selain itu, kamera mundur juga bisa diubah tingkat kecerahannya, sehingga ideal untuk berbagai kondisi cuaca. Sayangnya, ukuran dasbor terlalu besar, sehingga menghalangi pandangan ke depan.
SUV bertubuh bongsor ini terasa ringan dikendalikan. Bahkan, mungkin terlalu ringan untuk panjang mobil 4,6 meter dan lebar 1,8 meter.
Melalui jalanan yang rusak dengan kecepatan sedang, bodi mobil terasa stabil. Tidak ada gejala limbung di tikungan, meski jarak terendah ke tanah mobil ini mencapai 210 milimeter.
Mesin empat silinder berkapasitas 2.500cc yang digunakan mampu menghasilkan tenaga 170 daya kuda dan torsi maksimal 233 Newton meter.
Untuk hasil konsumsi bahan bakar, kami menggunakan fitur eco drive selama pengetesan berlangsung. Dengan kecepatan rata-rata 20-40 kilometer per jam di dalam kota, konsumsi BBM tercatat 10,2 kilometer per liter. Sedangkan di tol dengan kecepatan konstan 80 km per jam, konsumsi BBM mencapai 16,7 km per liter.
Renault Koleos (Foto: VIVA.co.id/Purna Karyanto)
Plus: Ruang bagasi luas, harga kompetitif, perpindahan transmisi matik CVT X-tronic halus.
Minus: Suspensi depan dan belakang keras, setir terlalu ringan, jarak atau sudut penglihatan depan kurang. (ren)