Pasang Surut Hubungan RI-Malaysia Tak Bikin Proton Menyerah
- VIVA.co.id/Toto Pribadi
VIVA.co.id – Peluncuran mobil hatchback Iriz menjadi pengisi kekosongan empat tahun Proton di Indonesia. Selama itu, Proton rupanya tengah melakukan studi untuk dapat kembali bertarung di pasar otomotif Tanah Air.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) Proton Holding Berhad, Ahmad Fuaad bin Kenali. "Empat tahun tidak ada produk baru, bukan berarti kami diam. Selama itu, kami telah melakukan studi untuk kembali bersaing," jelasnya.
Menurut Ahmad, Indonesia menjadi salah satu pasar penting bagi Proton. "Kalau kami lihat dari segi kemampuan potensial pasar, saya percaya indonesia merupakan pasar yang tak bisa ditolak," katanya.
"Sempat ada masalah sedikit dengan dealership arrangement, tapi kami telah mengatasi itu. Dan Proton Iriz bukan menjadi model terakhir yang kami luncurkan di Indonesia," lanjut Ahmad.
Dalam kesempatan itu, ia juga membeberkan perbedaan pasar mobil di Indonesia dengan negara asal Proton, Malaysia.
"Dari segi pasar, tidak banyak perbedaan. Cuma, saya rasa Indonesia punya segmen agak rendah di hatchback. Sementara, di Malaysia hatchback paling tinggi di A segmen dan B segmen. Di sini, pasar yang paling tinggi MPV dan SUV,” kata Ahmad.
Terkait dengan isu bahwa kurang akrabnya hubungan Indonesia dengan Malaysia sebagai alasan Proton kurang moncer di Indonesia, Ahmad membantah.
"Menurut saya, itu adalah salah paham. Kita seperti kakak beradik, kita rumpun yang sama. Salah paham itu biasa, tapi saya percaya rakyat Indonesia lebih sophisticated dari itu,”tuturnya.
"Yang lebih penting dari itu, rakyat Indonesia butuh mobil yang bagus, butuh mobil yang aman. Dan kalau kami jual barang bagus, sudah semestinya rakyat indonesia akan menerima mobil yang sama kualitasnya dengan yang hadir di China dan Jepang,” lanjut Ahmad. (ren)