Tiga Tanda Mobil Matik Sudah Mulai Rewel
- VIVA.co.id/Dian Tami
VIVA.co.id – Mobil bertransmisi matik dewasa ini terus diminati masyarakat Tanah Air. Bukan tanpa alasan, hal ini karena mobil matik cocok digunakan di tengah lalu lintas perkotaan yang padat seperti Jakarta. Tinggal gas dan rem, mobil melaju sekehendak hati.
Perpindahan transmisi pada mobil matik hanya dilakukan ketika pengendara menjumpai atau melalui jalan berklasifikasi khusus, seperti tanjakan atau turunan yang curam. Rasanya pasti jauh lebih nyaman dan kaki tidak pegal. Kaki kiri bahkan bisa istirahat karena sistem transmisi matik memensiunkan pedal kopling.
Kendati demikian, meski mudah dioperasikan, mobil matik juga punya kelemahan apabila mulai rewel. Sebab, penanganannya akan sedikit susah lantaran transmisi otomatis menggunakan sistem elektronik. "Untuk itu penting mengetahui bagaimana gejala mobil matik saat mulai ingin dilakukan servis atau mengalami kerusakan," kata General Manager Technical Service Division PT Toyota Astra Motor Iwan Aburrahman kepada VIVA.co.id.
Hal yang pertama kali harus diperhatikan saat mobil matik sudah mulai rewel, kata Iwan, yaitu tarikan mobil mulai terasa berat dan menghentak. Itu disebabkan karena tenaga mesin ke roda tidak tersalur secara sempurna, dengan toleransi kehilangan tenaga seperti kondisi ideal. "Alhasil, karena tenaga mesin tidak tersalur sempurna, konsumsi BBM jadi lebih boros," ujarnya.
Kedua, jika mobil sudah mulai bergetar saat digas, itu juga pertanda bahwa kendaraan mesti dilakukan pengecekan ke bengkel. Sebab, kampas kopling mobil sudah tipis dan harus diganti. Ketiga, lanjut Iwan, pertanda mobil matik sudah rewel yakni timbulnya bunyi mengganggu di bagian mesin mobil. Bunyi tersebut menandakan bahwa mobil matik harus segera dilakukan pengecekan.
"Kalau yang lebih parah lagi itu ada bocoran oli yang menetes juga, dan bunyi muncul. Kalau sudah bertemu dengan tanda itu, sebaiknya dibawa ke bengkel saja," tuturnya.