Salah Pilih Sarung Mobil, Ini Risikonya
- Teslamotors
VIVA.co.id – Car cover atau sarung mobil menjadi kebutuhan para pemilik mobil yang tidak memiliki garasi di rumah. Fungsinya adalah untuk melindungi kendaraan dari air hujan dan debu.
Sejumlah produsen sarung mobil menawarkan berbagai jenis sarung mobil. Banyaknya tipe yang dijual di pasaran, membuat pemilik harus jeli memahami kemampuannya.
Penggawa Autovariasi Kemayoran, Haris mengungkapkan, sarung mobil yan terbuat dari bahan antiair 100 persen bisa merusak permukaan bodi mobil.
"Cover mobil yang full antiair akan menimbulkan embun di bagian dalam, jika terkena air hujan dalam waktu yang lama. Efeknya, muncul jamur di permukaan bodi yang basah," kata dia kepada VIVA.co.id di Jakarta, Kamis 29 Desember 2016.
Menurut Haris, sarung mobil yang berbahan 100 persen antiair tak memiliki pori-pori untuk sirkulasi udara. Itu sebabnya, ia menyarankan kepada konsumen untuk memilih tipe yang memiliki pori-pori udara.
"Jadi, cari sarung mobil yang semi antiair. Bahannya enggak 100 persen antiair," ungkapnya.
Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor, Anjar Rosjadi, juga menyarankan agar pemilik mobil memilih car cover yang memiliki sirkulasi udara.
"Pilih cover mobil yang bagus, di bagian dalam dan luarnya beda. Bagian dalamnya lembut, dan bagian luarnya cepat kering sewaktu kena air hujan," ujarnya.
Anjar mengaku kesulitan, saat ditanya jenis bahan apa yang bagus dan tidak merusak bodi kendaraan. Kemungkinan, kata dia, patokan harga yang menentukan kualitasnya.
"Kalau kualitasnya enggak bagus, kena air hujan bakal lembap dan bereaksi ke permukaan cat mobil," katanya.